Main Wordle Bisa Tingkatkan Memori? Begini Kata Ahli
Gim populer Wordle disebut mampu membantu tingkatkan memori pemain.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gim Wordle bisa menjadi teman yang mengisi kejenuhan. Gim permainan tebak kata yang populer ini cukup sederhana, namun menantang karena pemain harus menebak kata dari balok huruf yang tertata acak. Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apa betul gim seperti Wordle bisa membantu meningkatkan memori dan kekuatan otak?
Jawabannya adalah mungkin. Profesor dan direktur pusat Neurobiologi dan Memori di University of California, Michael Yassa, mengatakan bahwa game seperti Wordle bisa mengaktifkan hormon dopamin. Yassa mengaku sudah mencoba memainkan gim tersebut sejak Januari.
"Dopamin itu neurotransmitter yang terkait dengan perasaan senang, puas, dan motivasi. Itu bisa mewarnai hari Anda dengan cara yang positif. Bermain gim juga meningkatkan keterampilan memecahkan masalah," kata Yassa, seperti dilansir WebMD, Jumat (18/2/2022)
Manfaat lain dari bermain gim adalah memicu interaksi sosial pada sebagian orang. Ketika pemain berhasil menebak kata dalam dua atau tiga kali percobaan menyombongkannya di media sosial adalah hal biasa. Interaksi sosial seperti demikian berdampak baik untuk otak manusia.
"Ketika Anda berinteraksi dengan orang lain, ada lebih banyak pelepasan dopamin dan oksitosin yang biasa disebut hormon cinta. Kedua hormon ini terkait dengan empati, kepercayaan, dan membangun hubungan," kata Yassa.
Lalu bagaimana dengan klaim dari beberapa ahli bahwa Wordle akan membuat sinapsis otak baru, yang dibutuhkan untuk komunikasi antar sel atau akan memperkuat yang sudah ada? Yassa mengatakan, sejauh ini tidak ada studi tentang itu. Namun menurut dia, klaim itu cukup masuk akal.
"Ketika Anda terlibat dalam aktivitas baru yang terkait dengan otak dan memori, Anda dapat membuat sinapsis baru,'' kata Yassa.
Sementara itu, profesor ilmu saraf di Massachusetts Institute, Earl Miller, mengatakan bahwa apapun yang menyebabkan keterlibatan memori dan pemecahan masalah akan berdampak baik bagi otak. Ia menjelaskan bahwa otak seperti otot.
"Semakin Anda menggunakannya, semakin baik dia dalam melakukan sesuatu," kata Miller.
Namun begitu, Yassa memprediksi, mungkin perlu beberapa waktu untuk melihat efek pada memori. Dan orang yang bermain cuma sesekali mungkin tidak akan melihat manfaat yang sama seperti orang yang main setiap hari.
Dalam penelitian sebelumnya, yang dilakukan jauh sebelum Wordle dirilis, para peneliti mempelajari hubungan antara kebiasaan bermain puzzle kata dan 14 ukuran kognitif, seperti memori dan perhatian, pada lebih dari 19 ribu orang dewasa. Mereka berusia 50 hingga 93 tahun.
Beberapa tidak pernah memainkan puzzle kata, sementara yang lain melakukannya kadang-kadang, sering, atau bahkan lebih dari sekali sehari. Untuk setiap ukuran yang diuji, mereka yang tidak pernah bermain teka-teki kata atau hanya bermain sesekali, perkembangan otaknya tampak lebih rendah daripada kelompok lain.