Bill Gates Sebut Gejala Berat Covid-19 Semakin Berkurang, Tapi Pandemi Berikutnya Akan Datang!
Miliarder Bill Gates kembali bersuara soal COVID-19. Tak ketinggalan, ia juga memprediksi pandemi di masa depan. Ini selengkapnya.
Miliarder Bill Gates kembali bersuara soal COVID-19. Tak ketinggalan, ia juga memprediksi pandemi di masa depan dalam sebuah wawancara baru.
Saat berbicara kepada CNBC di Konferensi Keamanan Munich tahunan Jerman pada hari Jumat kemarin, Gates mengatakan gejala berbahaya dan parah dari COVID-19 telah berkurang secara dramatis.
"Kemungkinan penyakit parah, yang terutama terkait dengan usia lanjut dan memiliki obesitas atau diabetes, risiko itu sekarang berkurang secara dramatis karena paparan infeksi itu," katanya, sebagaimana dikutip dari Yahoo Finance di Jakarta, Senin (21/2/22).
Baca Juga: Bill Gates Kucurkan Dana ke Startup untuk Perang dengan Perubahan Iklim, Intip Perusahaannya!
Namun, Gates menambahkan bahwa dia yakin dunia akan kedatangan pandemi lain.
“Kita akan menghadapi pandemi lain. Ini akan menjadi patogen yang berbeda di lain waktu,” kata Gates kepada CNBC.
Menurut Gates, jika ada respons rasional maka seharusnya bisa menangkap sinyal tersebut lebih awal sehingga tidak akan mengglobal seperti yang terjadi sekarang.
Saat ditanya apakah mungkin untuk mencegah pandemi lain sama sekali, Gates mengatakan kepada Hadley Gamble dari CNBC: "Jika setiap negara melakukan apa yang dilakukan Australia, maka Anda tidak akan menyebutnya sebagai pandemi."
Selama pandemi, Gates telah menjadi tokoh terkemuka dalam perang melawan COVID-19 dengan menggelontorkan miliaran dolar sebagai tanggapan.
Sebelum COVID-19 muncul, ia telah memperkirakan dunia akan diderita pandemi bersama dengan para ahli penyakit dan flu terkemuka. Dalam pembicaraan TED 2015, Gates mengatakan bahwa dunia belum siap untuk epidemi berikutnya.
Bulan ini, ia pun menelurkan buku terbaru yang akan mengeksplorasi pandangannya tentang cara mencegah pandemi di masa depan. Buku tersebut juga membahas bagaimana dia menjadi subjek teori konspirasi online, yang mengklaim bahwa dia mengeksploitasi vaksin untuk menanamkan microchip pada manusia.