Rusia Gempur Infrastruktur Militer Ukraina

Rusia mengeklaim menyerang Ukraina dengan senjata presisi tinggi.

AP/Maxar Technologies
Rabu ini, 23 Februari 2022, citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies menunjukkan bagian dari konvoi militer bergerak ke selatan di dan sekitar Golovchino, Rusia.
Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia menargetkan infrastruktur militer pertahanan dan pasukan udara Ukraina dengan senjata presisi tinggi. Moskow tidak menyerang kota-kota Ukraina. Demikian disampaikan Kantor Berita Rusia RIA yang mengutip Kementerian Pertahanan, Kamis (24/2/2022).

Kiev mengatakan, Moskow telah meluncurkan serangan berskala penuh terhadap Ukraina dan pusat-pusat komando militer di sejumlah kota yang dihantam rudal.

Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menegaskan Rusia akan langsung merespons jika ada pasukan asing yang berupaya menghalangi aksinya. Dia juga mengatakan bahwa Moskow akan berusaha melakukan de-militerisasi dan 'de-Nazi-fikasi' Ukraina.

Pernyataan Putin itu muncul setelah Amerika Serikat mengungkapkan bahwa Rusia telah menempatkan hampir 150 ribu tentara di dekat Ukraina. Sebelumnya  kelompok separatis pro-Rusia disebut meminta bantuan militer kepadanya untuk menghadapi apa yang mereka sebut sebagai agresi Ukraina yang semakin berkembang.Kiev membantah melakukan agresi semacam itu.

Sementara itu, Ukraina mengatakan tentaranya diserang dari Belarus serta wilayah Rusia pada Kamis (24/2/2022) sekitar pukul 05.00 pagi waktu setempat. Belarus ikut mendukung serangan ke Ukraina. "Serangan juga diluncurkan dari Krimea, wilayah yang dicaplok Rusia," menurut dinas penjaga perbatasan Ukraina.

Pihaknya mengatakan bahwa serangan terhadap unit penjaga perbatasan dan pos pemeriksaan sedang berlangsung dengan menggunakan artileri, perangkat keras militer dan senjata kecil lainnya di sejumlah wilayah Ukraina seperti Luhansk, Sumy, Kharkiv, Chernihiv dan Zhytomyr.

Wartawan Reuters di Ibu Kota Ukraina, Kiev, mendengar ledakan seperti tembakan mortir dari kejauhan.

Pesawat pengebom Rusia

Sementara Pesawat pengebom Moskow berisi senjata telah siap terbang dari Rusia. Sementara pasukan khusus Rusia telah tiba di wilayah Ukraina. Demikian dilaporkan pejabat intelijen AS kepada Newsweek, Kamis (24/2/2022).

"Pesawat pengebom model Tupolev Tu-95  dalam komunikasi tingkat tinggi telah dipersenjatai dan siap untuk lepas landas," ujar pejabat yang tak ingin disebutkan namanya.  

Pejabat intelijen lainny mengatakan, pasukan khusus Rusia, Speetsnaz, telah beroperasi di Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada Kamis (24/2/2022) mengumumkan operasi militer di Ukraina. Putin memperingatkan kepada negara lain bahwa, setiap upaya yang mengganggu tindakan Rusia akan mengarah pada konsekuensi yang belum pernah mereka lihat.

Putin mengatakan, operasi militer itu diperlukan untuk melindungi warga sipil di Ukraina timur. Dalam pidato yang disiarkan televisi, Putin menuduh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, mengabaikan permintaan Rusia untuk mencegah Ukraina bergabung dengan NATO dan menawarkan jaminan keamanan kepada Moskow.

Putin menegaskan, tujuan Rusia menggelar operasi militer bukan untuk menduduki Ukraina. Dia mengatakan, operasi militer Rusia bertujuan untuk memastikan demiliterisasi Ukraina.  Putin mendesak prajurit Ukraina untuk segera meletakkan senjata dan pulang. Saat Putin berpidato di televisi, sebuah ledakan besar terdengar di Kyiv, Kharkiv dan daerah lain di Ukraina.

Gambar terbaru yang dirilis oleh perusahaan citra satelit Maxar Technologies menunjukkan, pasukan Rusia dan peralatan militer dikerahkan dalam jarak 10 mil dari perbatasan Ukraina, dan kurang dari 50 mil dari kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv. Pada Kamis pagi, wilayah udara di seluruh Ukraina ditutup untuk lalu lintas udara sipil.

Baca Juga


sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler