Tak Merokok dan Rajin Olahraga, Brian May Merasa Hampir Mati Saat Kena Serangan Jantung

Kenali gejala serangan jantung, seperti yang dialami Brian May.

EPA
Gitaris Queen, Brian May, pernah mengalami serangan jantung pada Mei 2020.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bintang rock Brian May masih ingat rasanya saat kena serangan jantung pada Mei 2020. Gitaris Queen ini merasa sudah dekat dengan kematian ketika tiga arteri di organ penting itu tersumbat.

Mendapatkan perawatan karena serangan jantung dan penyumbatan pembuluh darah, May menderita komplikasi akibat obat yang dia minum. Komplikasi ini menjadi sangat buruk sehingga perutnya terasa mau meledak.

Baca Juga



"Ini adalah pendakian yang panjang. Saya mengalami komplikasi akibat obat yang saya konsumsi, salah satunya adalah ledakan lambung yang hampir membunuh saya," ungkap May, dilansir laman Express.co.uk, Rabu (2/3/2022).

May mengaku dirinya tidak minum alkohol, tidak merokok, tidak memiliki kolesterol tinggi, dan selalu berolahraga secara teratur. Ia pun masih bingung mengapa hal itu bisa terjadi pada dirinya.

May lalu memaparkan gejala serangan jantung berlangsung selama 40 menit. Serangan jantung adalah kondisi serius yang terjadi ketika arteri yang memasok darah dan oksigen ke jantung menjadi tersumbat.

Penyumbatan biasanya terjadi karena lemak, kolesterol, dan zat lain yang membentuk plak. Sebelum serangan jantung terjadi, plak dapat pecah dan membentuk gumpalan yang menghalangi aliran darah. Aliran darah yang terputus dapat merusak atau menghancurkan bagian dari otot jantung.

Penting untuk mengetahui gejala awalnya, yang meliputi:
1. Nyeri dada – perasaan tertekan, berat, sesak, atau tertekan di dada.
2. Nyeri di bagian tubuh lain – dapat terasa seolah-olah nyeri menyebar dari dada ke lengan (biasanya lengan kiri, tetapi dapat mengenai kedua lengan), rahang, leher, punggung, dan perut.
3. Merasa pusing.
4. Berkeringat.
5. Sesak napas.
6. Merasa mual atau ingin muntah.
7. Perasaan cemas yang luar biasa (mirip dengan serangan panik).
8. Batuk.

NHS mengatakan, gejala yang paling umum pada lelaki dan perempuan adalah nyeri dada. Perempuan lebih cenderung memiliki gejala lain seperti sesak napas dan sakit serta nyeri punggung atau rahang.

Berbicara tentang pemulihannya yang lama setelah operasi dan berbagai komplikasi yang menyertainya, May mengakui bahwa cobaan itu telah menjatuhkannya. "Ini adalah gunung besar yang harus didaki untuk bangkit kembali, tetapi itu benar-benar menjadi keyakinan baru saya,” kata dia, kepada Good Morning Britain.

Kemungkinan sembuh dari serangan jantung akan tergantung pada jumlah kerusakan pada otot jantung. NHS menjelaskan bahwa kebanyakan orang dapat kembali bekerja setelah mengalami serangan jantung.

Beberapa orang cukup sehat untuk kembali bekerja, setelah dua pekan beristirahat. Akan tetapi, ada juga yang butuh beberapa bulan pemulihan.

Proses pemulihan tidak hanya bertujuan untuk mengurangi risiko serangan jantung berikutnya, tetapi juga membantu memulihkan tingkat kebugaran fisik sehingga orang itu dapat melanjutkan aktivitas normal. Selain itu, orang perlu mengambil lima langkah ini untuk membantu mengurangi risiko terkena serangan jantung:

1. Berhenti merokok.
2. Turunkan berat badan jika kelebihan berat badan atau obesitas.
3. Teratur berolahraga. Orang dewasa harus melakukan setidaknya 150 menit (dua jam 30 menit) aktivitas aerobik intensitas sedang setiap pekan.
4. Konsumis makanan rendah lemak dan tinggi serat, termasuk biji-bijian dan setidaknya lima porsi buah dan sayuran dalam sehari.
5. Berhenti konsumsi alkohol.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler