9 Hal yang Jarang Diketahui Soal Sejarah Bulan Syaban
Syaban ada di antara bulan Ramadhan dan bulan Rajab.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tanggal 1 Syaban 1443 Hijriyah jatuh pada Jumat 4 Maret 2022. Bulan Syaban memiliki sejarah yang panjang terkait penamaannya. Ada banyak hal yang jarang diketahui mengenai bulan itu. Setidaknya ada sembilan hal yang perlu diketahui tentang Syaban.
1. Sudah Digunakan pada Masa Pra-Islam
Bulan Syaban adalah bulan ketujuh dalam kalender Hijriyah. Nama bulan ini, sebagaimana bulan-bulan lainnya, berasal dari zaman pra-Islam.
2. Makna Secara Bahasa
Akar kata Syaban yaitu Sya'aba, yang kemudian mengikuti susunan wazan Fa'laan, maka menjadi Sya'baan. Ini sebagaimana tertulis dalam kitab Syamsul Ulum wa Dawa Kalam al-Arob min al-Kuluum karya Nashwan bin Said al-Hamiri.
Sedangkan secara makna kamus, Sya'ban berasal dari kata "tasya'aba" yang bermakna "tafarruq". Kata ini memiliki beberapa padanan makna yaitu berpencar, bercabang, berpisah, dan menyebar.
3. Bangsa Arab Melakukan Berbagai Aktivitas
Bulan itu disebut Syaban karena selama bulan tersebut, bangsa-bangsa Arab melakukan berbagai macam aktivitas. Hal ini mengingat pada bulan sebelumnya, Rajab, bangsa Arab dilarang melakukan peperangan.
4. Orang Arab Berpencar Mencari Air
Ibnu Duraid menjelaskan disebut Syaban karena selama bulan ini banyak orang Arab yang berpencar dan bepergian mencari air. Lalu orang-orang yang mencari air itu, yang disebut "Sya'baniyyat", atau "Syu'abain", atau "Sya'ban", berkumpul di daerah Yaman di Himyar.
5. Dimulai Sejak Zaman Kakek Kelima Nabi Muhammad
Menurut kitab Syahru Romadhon fii al-Jahiliyah wa al-Islaam karangan Ahmed Al-Manzalawi, awal mula penamaan bulan Syaban dimulai pada 412 Masehi pada zaman kakek kelima Nabi Muhammad SAW.
6. Sebagian Orang Arab Melarang Menggunakan Nama Syaban
Ada pula yang menjelaskan nama Syaban merujuk pada dahan pohon yang bercabang dua. Kemudian konsep makna itu dilekatkan dengan nama bulan. Namun, sebagian orang Arab melarang mengganti bulan Rajab dengan bulan Syaban sehingga mereka menyebut bulan itu tidak dengan Syaban, tetapi "Rajabaan".
7. Berpencar dan Kembali Berkumpul di Bulan Syaban
Sejarawan Badaruddin al-Ayni dalam kitab Umdah al-Qari' fii Syarh Shahih al-Bukhari menjelaskan, "Syaban adalah nama yang dimunculkan oleh orang-orang yang berpencar atau berpisah yang kemudian mereka berkumpul. Mereka menyebut nama itu karena banyak kebaikan di dalamnya. Mereka berpisah pada bulan tersebut lalu kembali berkumpul.
8. Berpencar untuk Berharap Hadiah
Masih menurut Badaruddin al-Ayni, sebagian lagi mengatakan, Syaban adalah bulan di mana suku-suku Arab terpisah-pisah. Mereka berpisah atas keinginan raja-raja dan berharap diberikan hadiah.
9. Ada di antara Ramadhan dan Rajab
Masih berdasarkan kitab Umdah al-Qari' fii Syarh Shahih al-Bukhari, sebagian yang lain menyatakan, dinamai Syaban karena ada di antara bulan Ramadhan dan bulan Rajab.
Sumber: Youm 7