Pedagang Daging Sapi di Pasar Kramat Jati Berjualan Lagi Usai Mogok

Pedagang mengeluhkan harga daging sapi lokal naik terus sampai Rp 140 ribu per kg.

ANTARA / Fakhri Hermansyah
Seorang pedagang daging sapi duduk di Pasar Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (1/3/2022). Menurut penuturan pengelola, sejumlah pedagang daging sapi di pasar tersebut melakukan aksi mogok berjualan selama lima hari yang disebabkan harga daging sapi yang mencapai Rp 140.000 per kilogram.
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, kembali berjualan usai melakukan aksi mogok sejak Senin (28/2/2022) hingga Rabu (2/3/2022) akibat melonjaknya harga dari pemasok. Salah satu pedagang daging sapi, Andri menyampaikan, harga daging sapi saat ini cenderung masih tinggi.

Baca Juga


Dia mengatakan, untuk daging sapi lokal dijual Rp 140 ribu per kilogram (kg) dibanding sebelumnya Rp 130 ribu per kg. Sedangkan daging sapi impor Rp 130 ribu dibanding sebelumnya Rp 115 ribu. "Pedagang Inginnyaharga turun hari ini. Ada kenaikan di daging sapi lokal sama impor setelah demo. Harusnya kita jual Rp 140 ribu, cuman kita menyesuaikan dengan pembeli mau kita naikin juga susah. Jadi kita tetap aja standar Rp130 ribu," kata Andri di Pasar Kramat Jati, Jumat (4/3/2022).

Andri menjelaskan, meskipun para pedagang telah melakukan aksi mogok, namun harga daging sapi masih belum turun. Akibatnya hal itu membuat pusing pembeli maupun pedagang. "Saya hanya bisa bilang kita tidak naikkan sepihak. Nah itulah dengan demo kemarin kita mau tunjukin sama konsumen, bukan kita yangnaikin," ujar Andri.

"Sudah naik dari sananya. Tujuannya kita ada perhatian dari pemerintah agar harga bisa stabil dan bisa turun agar konsumen tau kalau harga memang lagi tinggi," kata Andri menambahkan.

Salah satu pembeli, Yani mengatakan, meskipun harga daging sapi naik, ia terpaksa tetap membeli karena kebutuhan. "Sekarang harganya Rp 130 ribu. Sebelumnya saya beli Rp 115 ribu, mudah-mudahan bisa turun harganya. Apalagi mau puasa biasanya mau puasa naik kalau bisa jangan naik. Ini beli daging buat dimasak di rumah," ujar Yani.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler