Mobil Listrik UGM akan Digunakan di Bandara YIA
Mobill listrik yang dikembangkan UGM berkecepatan rendah di bawah 25 km/jam,dengan kapasitas kendaraan 4-6 orang.
Kampus—Mobil listrik yang dikembangkan oleh Fakultas Teknik UGM, Gadjah Mada Airport Transporter electric (GATe), akan digunakan untuk layanan transportasi di Yogyakarta International Airport (YIA). Fakultas Teknik UGM telah menyerahkan satu dari tujuh unit kendaraan yang akan diproduksi kepada PT Angkasa Pura I, Jumat (4/3) di Balairung UGM.
“Rencananya ada tujuh unit, tetapi sementara satu unit dulu yang sudah selesai untuk hari ini dan secara simbolis kami serahkan kepada AP I untuk penggunaan di Bandara YIA,” kata Muh Arif Wibisono selaku ketua tim pengembang GATe seperti dikutip dari laman ug.ac.id.
GATe yang dikembangkan mulai tahun 2019 didesain sebagai kendaraan bandara berkecepatan rendah di bawah 25 km/jam. Kapasitas kendaraan 4-6 orang. Arif menerangkan, kendaraan ini menggunakan baterai lithium yang bisa menempuh jarak hingga 70 km setelah diisi daya selama 6 - 7 jam.
Dalam pengembangan GATe, tim peneliti berupaya meningkatkan penggunaan komponen lokal. Ini sesuai dengan Peraturan Presiden yang mengatur tentang penggunaan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
“Sebenarnya hampir semua bisa kita produksi sendiri tapi masih dalam skala prototipe, sehingga butuh proses lagi untuk mencapai keandalan untuk dipakai oleh konsumen. Saat ini sudah sekitar 50 - 60 persen,” kata Arif.
Baca juga : UGM Wisuda 1.551 Lulusan Diploma dan Sarjana
Ia menambahkan, tim peneliti akan terus melakukan pengembangan pada GATe hingga jumlah komponen yang bisa diproduksi meningkat.
Prototipe GATe telah diuji di beberapa lokasi, Di antaranya di lingkungan kampus UGM, Bandara YIA, dan Candi Borobudur. Pengujian dilakukan dengan berbagai pengukuran performa yang dibutuhkan.
“Sekarang kita masuk ke tahun ketiga untuk finalisasi, jadi ini sudah cukup matang. Tinggal mungkin ada beberapa perbaikan nantinya sesuai dengan yang diinginkan oleh konsumen seperti apa,” jelasnya.
Baca juga : UGM Masuk 10 Besar Dunia Kampus Paling Top di Instagram Versi Emplifi
Riset kendaraan listrik untuk kebutuhan khusus dilakukan melalui kerja sama LPDP dengan Direktorat Penelitian UGM. Fakultas Teknik UGM juga menerima bantuan Dana Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PT Angkasa Pura I untuk pembuatan dan pengembangan GATe.
Dokumen Serah Terima ditandatangani oleh Dekan Fakultas Teknik Prof Selo, dan General Manager PT Angkasa Pura I, Agus Pandu Purnama, disaksikan Rektor UGM, Prof Panut Mulyono.
Dalam sambutannya, rektor menyampaikan apresiasi kepada PT Angkasa Pura I. Ia berharap mobil ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mendukung pelayanan di bandara.
“Ini adalah suatu penghargaan bagi kami di UGM, dan juga sebagai pengujian untuk produk yang telah dibuat. Jika diperlukan tentunya akan dilakukan perkembangan untuk perbaikan kualitas sehingga menjadi lebih baik,” kata rektor.
Rektor menambahkan, produk ini diharapkan dapat digunakan tidak hanya di YIA tetapi juga di berbagai bandara di Indonesia. Mobil ini menjadi alternatif bagi kendaraan untuk transportasi bandara yang diimpor dari berbagai negara.
“Tentu kami berhadap bandara di Indonesia akan memanfaatkan mobil listrik buatan kita sendiri,” tegas Panut.
Baca juga :
UGM akan Memilih Rektor ke17, Ini Kriterianya
Ikuti informasi penting dan menarik dari kampus.republika.co.id. Anda juga dapat berpartisipasi mengisi konten, kirimkan tulisan, foto, info grafis, dan video melalui e-mail : kampus.republika@gmail.com