Pelatih Salernitana Tegaskan tak Ubah Gaya Bermain Meski Dipermalukan Inter

Salernitana akan berusaha terus bermain agresif melawan tim mana pun.

AP/Antonio Calanni
Lautaro Martinez dari Inter Milan, kiri, dan Pasquale Mazzocchi dari Salernitana berebut bola dalam pertandingan sepak bola Serie A antara Inter Milan dan Salernitana di Stadion San Siro, di Milan, Italia, Jumat, 4 Maret 2022.
Rep: Frederikus Bata Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Salernitana mendapat pelajaran berharga saat bertamu ke markas Inter Milan pada lanjutan Serie A Liga Italia. Gawang I Granata dibobol lima gol tanpa balas di Stadion Giuseppe Meazza, Sabtu (5/3) dini hari WIB. 

Baca Juga


Pelatih kubu tamu Davide Nicola menerima kekalahan tersebut. Namun, ia menegaskan tidak akan mengubah sikap mereka dalam menghadapi pertandingan.

Ia menerangkan, sejak awal, pasukannya mencoba memainkan gaya mereka sendiri. Ia menginstruksikan anak asuhnya lebih agresif. Mereka diminta siap berduel di seluruh area lapangan.

"Para pemain memberikan segalanya, kami tidak setajam biasanya, dan membaca situasi dengan salah. Namun pendekatan kami tidak akan berubah, kami akan terus mencoba melakukannya, saat melawan tim mana pun," kata Nicola kepada Sky, dikutip dari Football Italia.

Ia berupaya menciptakan mentalitas yang memungkinkan mereka memenangkan pertandingan. Jadi bukan sekadar tidak ingin kebobolan dengan fokus bertahan. Lebih dari itu, Salernitana berani mengambil resiko demi hasil maksimal.

Sayangnya kali ini upaya I Granata harus dibayar mahal. Ada celah yang bisa dimanfaatkan tuan rumah. Berbekal keunggulan teknis, Nerazzurri digdaya memanfaatkan ruang-ruang kosong yang tersedia.

"Ini bukan kekalahan yang membuat Salernitana kehilangan martabat, justru sebaliknya. Permainan ini membantu kami menyadari di mana letak kesalahan kami, dan apa yang dapat kami lakukan. Kami harus bermain dengan keberanian," ujar Nicola.

Hasil di Giuseppe Meazza membuat Francesco Di Tacchio dan rekan-rekan semakin tenggelam di dasar klasemen. Salernitana mengantongi 15 poin dari 26 pertandingan. Klub asal Salerno itu tertinggal 10 angka dari Cagliari di urutan ke-17.

Misi Granata untuk bertahan di kompetisi terelite ranah Italia mulai dihadapkan pada tantangan sulit. Tim asuhan Nicola bersaing dengan Genoa, Venezia, Cagliari, Spezia, dan Sampdoria. Masih ada 12 pekan untuk menunjukkan kebangkitan.

Sebaliknya, Inter naik ke puncak klasemen sementara. Dengan mengantongi 58 poin, La Beneamata unggul sebiji angka atas Napoli serta AC Milan di posisi kedua dan ketiga. Persaingan merebut scudetto semakin memanas.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler