Presiden Ukraina Minta Parlemen AS Kirim Lebih Banyak Pesawat Tempur

Pasukan Rusia bergerak masuk ke ibu kota Ukraina

Kantor Pers Kepresidenan Ukraina via AP
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy meminta anggota parlemen Amerika Serikat (AS) untuk mengirimkan lebih banyak pesawat tempur dan memotong impor minyak Rusia.
Rep: Lintar Satria Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy meminta anggota parlemen Amerika Serikat (AS) untuk mengirimkan lebih banyak pesawat tempur dan memotong impor minyak Rusia. Permintaan disampaikan saat Ukraina berusaha bertahan dari gempuran invasi Rusia.

Baca Juga


Zelenskiy menggelar sambungan video dengan anggota parlemen AS. Dalam percakapan tertutup itu Zelenskiy mengatakan mungkin ini terakhir kalinya mereka melihat ia hidup. Ia masih berada di ibu kota Kiev tapi rombongan pasukan Rusia bergerak masuk dari arah utara.

Dengan mengenakan kaus tentara warna hijau yang kini menjadi ciri khasnya, Zelenskiy mengatakan Ukraina harus mengamankan udaranya, baik dengan Pakta Pertahanan Atlantik Udara (NATO) menerapkan zona larangan terbang atau menyediakan lebih banyak pesawat tempur agar Ukraina dapat mempertahankan diri lebih baik. Selama beberapa hari terakhir Zelenskiy meminta NATO memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina. Tapi permintaan itu ditolak karena dikhawatirkan dapat memprovokasi Rusia sehingga perang meluas.

Percakapan Zelenskiy dengan sekitar 300 anggota Kongres dan staf mereka itu dilakukan selama satu jam. Sementara pasukan Rusia terus menggempur kota-kota Ukraina dan total pengungsi Ukraina mencapai 1,4 juta orang.

"Presiden Zelenskiy mengajukan permintaan putus asa," kata Ketua Senat Partai Demokrat Chuck Schumer, Sabtu (5/3/2022) kemarin.

Ia mengatakan Zelenskiy ingin AS memfasilitasi pengiriman pesawat dari sekutu-sekutu di Eropa Timur. "Saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk membantu pemerintah memfasilitasi pengiriman," kata Schumer.

AS mempertimbangkan untuk mengirimkan F-16 ke bekas negara-negara Uni Soviet di Eropa Timur yang sekarang menjadi anggota NATO. Sebagai balasannya mereka mengirimkan MiG produksi Uni Soviet yang bisa diterbangkan pilot-pilot Ukraina.

Namun, tampaknya akan ada masalah logistik dalam mengirim F-16 ke Polandia atau sekutu-sekutu AS di Eropa Timur karena produksi yang belum selesai. Negara-negara itu harus memberi MiG mereka ke Ukraina dan menerima IOU (dokumen janji pengiriman) dari AS untuk F-16.

Situasinya lebih rumit karena pengiriman F-16 berikutnya untuk Taiwan. Kongres ragu untuk menundanya sebab pulau yang diperintah dengan demokratis itu diincar China.

Usai bertemu Menteri Luar Negeri Ukraina Dymtro Kuleba di Kota Korczowa di perbatasan Ukraina-Polandia, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memberi sinyal Washington mempertimbangkan pengiriman pesawat tempur. "Kami membicarakannya dan mengerjakan semuanya," kata Blinken.

Kongres AS sedang mengerjakan paket bantuan kemanusiaan dan militer senilai 10 miliar dolar AS ke Ukraina. Salah satu sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya mengatakan Schumer memberitahu Zelenskiy, para anggota parlemen AS berharap dapat segera mengirimkan bantuan itu ke Ukraina. Ketika Ketua Senat Partai Republik Mitch McConnell bertanya jenis bantuan militer apa yang dibutuhkan Ukraina, Zelenskiy menjawab drone dan pesawat akan sangat membantu. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler