Uni Eropa dan AS Siap Ambil Sanksi Lebih Keras Terhadap Rusia

Uni Eropa dan AS berjanji mempertahankan sanksi terhadap Rusia sampai perang berakhir

Ketua Komisi Uni Eropa (UE) Ursula von der Leyen pada Jumat (4/3/2022) mengatakan bahwa UE dan Amerika Serikat (AS) siap untuk mengambil sanksi lebih keras terhadap Rusia jika perang masih berlanjut.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Ketua Komisi Uni Eropa (UE) Ursula von der Leyen pada Jumat (4/3/2022) mengatakan bahwa UE dan Amerika Serikat (AS) siap untuk mengambil sanksi lebih keras terhadap Rusia jika perang masih berlanjut.

Baca Juga


“Kami siap untuk mengambil tindakan lebih lanjut jika (Presiden Rusia Vladimir) Putin tidak menghentikan perang yang telah dia luncurkan,” kata von der Leyen pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken.

Dia mengatakan "konflik masih jauh dari selesai," dan menekankan bahwa UE dan AS "bertekad" dan "bersatu" untuk bertindak melawan Rusia.

Blinken mengatakan perang mungkin tidak segera berakhir tetapi AS dan UE akan tetap pada upaya mereka. Mengacu pada sanksi dan tekanan politik, dia mengatakan “kita harus mempertahankan ini sampai berhenti sampai perang usai, pasukan Rusia angkat kaki, rakyat Ukraina mendapatkan kembali kemerdekaan mereka, kedaulatan mereka, integritas teritorial mereka.”

"Kami berkomitmen untuk melakukan itu," kata Blinken.

Para menteri luar negeri Uni Eropa mengadakan pertemuan luar biasa di Brussel dengan Sekjen NATO dan menlu dari Ukraina, AS, Inggris, dan Kanada untuk membahas tanggapan mereka terhadap perang Ukraina-Rusia.

Perang Rusia di Ukraina telah menyebabkan kemarahan internasional, di mana Barat dan lainnya menerapkan sanksi keuangan yang keras terhadap Moskow. Banyak negara juga memasok Kyiv dengan senjata dan bantuan kemanusiaan.

Uni Eropa sejauh ini menargetkan para pemimpin Rusia, sektor perbankan Rusia, dan perusahaan milik negara utama. Langkah itu juga memblokir media pemerintah Rusia dan menutup wilayah udara Uni Eropa untuk maskapai Rusia. Menurut laporan PBB, 331 warga sipil telah tewas dan 675 terluka di Ukraina sejak awal perang. Lebih dari 1,2 juta orang juga telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga, kata Badan Pengungsi PBB.

Baca juga:

Harga Barang Naik, Kantor Staf Presiden Minta Masyarakat Kurangi Produk Impor

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/uni-eropa-dan-as-siap-ambil-sanksi-lebih-keras-terhadap-rusia/2524552
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler