China akan Uji Coba Luncurkan Roket yang Bisa Dipakai Lagi
Roket yang bisa digunakan lagi akan digunakan untuk meluncurkan astronot dan kargo,
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China berencana meluncurkan tahap pertama kendaraan awak yang dapat digunakan kembali untuk misi ke stasiun luar angkasa dan bulan. Roket baru akan memungkinkan opsi peluncuran yang dapat digunakan kembali (reusable) untuk mengirim astronaut atau kargo ke stasiun luar angkasa Tiangong baru China. Versi roket yang lebih besar akan memungkinkan China mengirim awak ke misi luar angkasa dan bulan.
Menurut China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC), kontraktor ruang angkasa utama China, roket itu rencananya juga akan mampu membawa pesawat ruang angkasa baru yang lebih besar daripada Shenzhou yang saat ini digunakan oleh Administrasi Antariksa Nasional China (CNSA) untuk misi berawak.
Dilansir dari Space, Senin (7/3/2022), China saat ini meluncurkan misi berawaknya dengan roket Long March 2F yang dapat dibuang. Kendaraan ini juga menggunakan bahan propelan hipergolik beracun dan karena itu berbahaya dan mahal.
Sementara itu, roket baru akan menggunakan bahan bakar minyak tanah RP-1 dan oksigen cair, yang dibangun di atas mesin yang dikembangkan untuk roket Long March 5,6,7 dan 8 China yang lebih baru. Roket akan datang dalam dua varian: versi dua tahap untuk mengirim astronaut ke stasiun luar angkasa China dan versi tiga tahap dengan dua pendorong samping untuk misi luar angkasa.
Versi yang lebih kecil akan mampu meluncurkan sekitar 30.800 pon (14.000 kilogram) ke orbit rendah Bumi ketika memulihkan tahap pertama, yang akan memungkinkannya untuk membawa pesawat ruang angkasa awak generasi baru yang memiliki uji terbang tanpa awak pada 2021. Roket dapat membawa 18.000 kilogram ketika tahap pertama dilakukan.
Versi yang lebih besar akan dapat meluncurkan 27.000 kilogram ke orbit transfer bulan. Itu berarti bisa meluncurkan versi yang lebih besar dan lebih berat dari pesawat ruang angkasa awak baru yang dioptimalkan untuk misi luar angkasa dan bulan.
China belum memiliki roket yang dapat digunakan kembali. Artinya, China harus melakukan sejumlah terobosan teknologi yang harus dilakukan terlebih dahulu. Namun, CASC telah menyatakan bertujuan untuk mengubah tahap pertama Long March 8 agar dapat digunakan kembali.