Makan Mangga Secara Teratur Bantu Perbaiki Pola Makan
Konsumsi mangga juga bisa kelola faktor risiko utama terhadap penyakit kronis.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsumsi buah mangga secara teratur dapat memperbaiki pola makan dan membantu mengelola faktor risiko utama yang berkontribusi terhadap penyakit kronis. Hal tersebut terungkap lewat dua penelitian terkini.
Temuan yang ada terbagi dalam dua bidang. Pertama, konsumsi mangga dikaitkan dengan kualitas diet yang lebih baik secara keseluruhan, sekaligus asupan nutrisi optimal bagi anak-anak maupun orang dewasa.
Kedua, menyantap mangga sebagai camilan dapat meningkatkan kontrol glukosa dan mengurangi peradangan, berbeda dengan kudapan manis lainnya. Mewujudkan ini tak sulit sebab mangga dikonsumsi secara luas dalam masakan global.
Studi pertama telah dipublikasikan di Nutrients pada Januari 2022. Peneliti menggunakan data United States National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) 2001-2018 untuk melacak diet dan asupan nutrisi mangga.
Hasil studi menunjukkan bahwa anak-anak yang rutin makan mangga memiliki asupan vitamin A, C, dan B6 yang meningkatkan kekebalan tubuh. Asupan nutrisi penting lain yakni serat dan kalium.
Pada orang dewasa, hasilnya serupa, yakni konsumsi mangga dikaitkan dengan asupan serat dan kalium harian yang jauh lebih besar. Begitu juga vitamin A, B12, C, E, serta folat.
Baik untuk anak maupun orang dewasa, rutin mengonsumsi mangga dikaitkan dengan pengurangan asupan natrium dan gula. Manfaat lain bagi orang dewasa termasuk penurunan kadar kolesterol.
"Penting juga bahwa mangga cocok dengan banyak masakan. Buah-buahan utuh kurang dikonsumsi, dan mangga dapat mendorong konsumsi buah terutama di antara populasi yang semakin beragam," kata penulis studi, Yanni Papanikolaou, dikutip dari lamanEurasia Review, Senin (7/3/2022).
Studi percontohan terpisah juga telah terbit di jurnal Nutrition, Metabolism & Cardiovascular Diseases pada 2022. Riset membandingkan kondisi orang yang menyantap camilan mangga dengan camilan kontrol.
Mengemil 100 kalori mangga segar setiap hari dikomparasikan dengan kue rendah lemak yang kalorinya setara. Hasilnya, menyantap mangga sebagai camilan memberi efek kondisi kesehatan dan berat badan yang lebih baik.
Baca juga : Ini Makanan yang Bisa Bantu Jaga Kesehatan Mental
Ada 27 orang dewasa yang berpartisipasi dalam penelitian itu. Semuanya mengalami kelebihan berat badan atau obesitas namun melaporkan tidak ada gangguan kesehatan lainnya.
Peserta menyantap camilan mangga sambil mempertahankan pola makan dan tingkat fisik seperti biasa selama 12 pekan. Setelah periode pembersihan empat pekan, tiap orang bergantian menyantap kue rendah lemak.
Peneliti mengukur efek pada glukosa, insulin, profil lipid, enzim fungsi hati, dan peradangan. Pada akhir masa percobaan, temuan menunjukkan bahwa konsumsi mangga meningkatkan kontrol glikemik (kemampuan individu untuk mengelola kadar glukosa darah) dan mengurangi peradangan.
Penelitian menunjukkan bahwa antioksidan yang melimpah dalam buah mangga menawarkan perlindungan lebih terhadap peradangan dibandingkan kue rendah lemak. Peneliti utama studi, Mee Young Hong, menyoroti bahwa risetnya bisa menjadi landasan untuk mendorong orang-orang menikmati kudapan buah, khususnya mangga.
"Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa antioksidan, serat, dan polifenol yang melimpah dalam mangga dapat membantu mengimbangi konsumsi gula dan membantu dalam pengendalian glukosa," ujar Hong yang merupakan profesor di School of Exercise and Nutritional Sciences, San Diego State University.
Baca juga : Invasi Rusia Ancam Pasokan Makanan Dunia