Insiden Film Rust, Alec Baldwin Tegaskan Dirinya tak Bersalah, tidak Tarik Pelatuk
Pistol properti Alec Baldwin menewaskan sinematografer film Rust, Halyna Hutchins.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor dan produser Amerika, Alec Baldwin, menegaskan bahwa dirinya tidak menarik pelatuk dan tidak bersalah dalam insiden mematikan yang terjadi di lokasi syuting film Rust. Pernyataan terbaru Baldwin terlontar dalam festival film di Boulder, Colorado, Amerika Serikat.
Baldwin diduga tak sengaja menembakkan pistol yang menewaskan sinematografer Halyna Hutchins dan melukai sutradara Joel Souza pada 21 Oktober 2021. Sikap Baldwin yang terkesan lepas tangan itu telah membuat marah suami Hutchins hingga mendorongnya untuk mengajukan gugatan terhadap Baldwin.
"Gagasan bahwa orang yang memegang pistol dan menembakkannya tidak bertanggung jawab adalah tidak masuk akal bagi saya," kata Matthew Hutchins menjelaskan alasannya mengajukan gugatan.
Hutchins menganggap keamanan senjata bukan satu-satunya masalah di set film itu. Dia menyebut, ada sejumlah standar industri yang tidak dipraktikkan serta ada banyak pihak yang bertanggung jawab.
Gugatan menempatkan Baldwin dan lainnya yang bertanggung jawab atas keselamatan di lokasi syuting sebagai terdakwa. Gugatan itu juga menuduh perilaku sembrono dan pemotongan biaya telah menyebabkan kematian mendiang Halyna Hutchins.
Selain Matthew Hutchins, beberapa anggota kru Rust telah mengajukan tuntutan hukum terhadap Baldwin dan produksi film itu. Selama wawancara di Boulder International Film Festival, aktor berusia 63 tahun itu diberi kesempatan untuk berbicara tentang kecelakaan tersebut.
Kala itu, Baldwin berbicara tentang kedua korban. Dia juga menyebut orang-orang telah mengajukan gugatan atas motivasi finansial dan berupaya mengejar orang berkantong tebal untuk dituntut.
"Kami telah berurusan dengan situasi di mana orang-orang tertentu tidak tertarik untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi," ujar Baldwin, dilansir Fox News, Senin (7/3/2022).
Terkait gugatan, Baldwin mengatakan, pihaknya akan melakukan litigasi. "Mengapa menuntut orang jika Anda tidak akan mendapatkan uang? Itulah yang Anda lakukan," kata dia.
Rantai komando
Baldwin juga membandingkan orang yang sekarat di lokasi syuting dengan orang yang sekarat saat bekerja di industri lain. Dia meminta hadirin untuk memikirkan miliaran amunisi yang ditembakkan untuk film dan TV dalam 75 tahun terakhir dengan empat kasus yang menewaskan insan film.
Baldwin juga meminta masyarakat untuk membandingkan dengan korban di industri opioid, industri penerbangan, industri otomotif, industri senjata. Baldwin lalu menyoroti catatan keamanan industri film dan televisi.
Menurut Baldwin, ada rantai komando dalam hal penanganan senjata di lokasi syuting. Dia mengindikasikan bahwa melanggar protokol itu adalah ilegal dan melawan aturan. Dia mengklaim selama ini kariernya tanpa insiden dan tidak pernah punya masalah.
"Saya mengandalkan para ahli keamanan di sana untuk menyatakan pistol itu aman dan menyerahkan pistol itu kepada saya. Tidak pernah ada masalah," ujar dia.
Baldwin mengingat Halyna sebagai seseorang yang tidak hanya dicintai oleh orang-orang, tetapi juga dikagumi di lokasi syuting. Baldwin juga berbicara tentang bagaimana hidupnya telah berubah.
"Saya terlibat dalam situasi dengan seseorang terbunuh. Itu mengubah hidup saya hanya dalam hal fungsi senjata di film dan televisi," kata dia.
Ketika rencana penampilan Baldwin di festival terungkap pada bulan lalu, reaksi negatif muncul di Twitter. Fox News berusaha untuk meliput acara tersebut, tetapi tidak mendapat persetujuan.
Perwakilan Baldwin meminta agar media yang biasanya tidak menghadiri festival film agar tidak diberikan kredensial. Perwakilan Baldwin tidak segera menanggapi permintaan komentar Fox News.