Carragher Klaim Everton Bisa Terdegradasi ke Divisi Championship

Everton kini telah kehilangan empat dari lima pertandingan sejak dilatih Lampard

Reuters
Mantan pemain Liverpool, Jamie Carragher.
Rep: Anggoro Pramudya Red: Muhammad Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Mantan penggawa Liverpool, Jamie Carragher menegaskan Everton berada dalam bahaya terdegradasi ke Divisi Championship setelah menelan kekalahan 0-5 dari Tottenham Hotspur pada lanjutan Liga Primer Inggris 2021/2022.

"Setiap kali Anda melihat tim yang terburuk di liga jauh dari rumah, hal pertama yang terlintas dalam pikiran adalah mereka sangat bermain lemah, dan itu tidak pernah terjadi pada Everton," kata Carragher dilansir Daily Mail, Selasa (8/3).

Everton kini telah kehilangan empat dari lima pertandingan mereka di liga sejak diambil alih oleh Frank Lampard, dan kini mereka baru saja dicukur oleh Spurs.

The Toffees, julukan Everton, membukukan tempat mereka di perempat final Piala FA pekan lalu dengan mengalahkan Boreham Wood, tetapi performa mereka di Liga Primer Inggris di bawah Lampard sungguh mengkhawatirkan.

Carragher menilai bahwa bermain dengan empat bek di belakang tak membuat Everton bermain secara agresif dan hal itu justru membuat mereka seperti kesulitan.

"Pada dasarnya kelompok pemain di klub ini sangat lemah sekarang. Kurangnya atletis di tim Everton itu sangat menakutkan," sambung legenda the Reds.

Satu hal positif bagi Everton adalah delapan dari 13 pertandingan tersisa mereka akan berlangsung di Stadion Goodison Park.

Carragher, meskipun khawatir Everton berada dalam bahaya terdegradasi jika mereka tidak memenangkan dua pertandingan berikutnya di kandang melawan Wolves dan Newcastle United.

"Jika dua partai kandang berikutnya tak berjalan baik, mereka punya masalah besar."

Berkat hasil negatif di London Utara, Everton kini masih tertahan di posisi ke-17 alias satu tingkat di atas zona degradasi dengan perolehan angka 22 dari enam kemenangan, empat imbang dan 15 kekalahan.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler