Negara Uni Eropa Terpecah Terkait Kapan Setop Impor Migas dari Rusia
Beberapa negara meminta penghentian impor dilakukan saat ini juga.
REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Negara-negara Uni Eropa berdebat soal seberapa cepat blok tersebut harus menghentikan impor bahan bakar fosil dari Rusia. Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan hal itu tengah dibahas dalam pertemuan yang digelar Rabu (9/3/2022) waktu setempat.
"Beberapa meminta 2030, beberapa meminta 2027, beberapa mengatakan sekarang. Saya pikir beberapa negara anggota mencapai target lebih awal," kata pejabat tersebut.
Sebuah rancangan pernyataan untuk pertemuan puncak para pemimpin Uni Eropa mengatakan mereka setuju menghapus ketergantungan pada impor gas, minyak, dan batu bara Rusia. Pertemuan rencananya digelar pekan ini.
Sementara itu, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan akan melepas lebih banyak stok minyak untuk meredakan harga bahan bakar. Badan tersebut juga akan menyusun rencana untuk mengurangi penggunaan minyak dengan cepat.
"IEA minggu lalu telah memutuskan untuk melepaskan stok minyak kami, kami memiliki banyak stok. Ini adalah respons awal, jika ada kebutuhan, kami dapat membawa lebih banyak minyak ke pasar," kata Birol pada konferensi energi di Paris.
"Minggu depan, seperti yang kami lakukan untuk gas, kami akan membuat sepuluh poin rencana aksi bagaimana mengurangi minyak secara cepat, terutama di sektor transportasi," kata Birol.
Presiden AS Joe Biden pada Selasa (8/3/2022) memberlakukan larangan langsung terhadap minyak Rusia dan impor energi lainnya sebagai pembalasan atas invasi ke Ukraina, di tengah dukungan kuat dari pemilih dan anggota parlemen Amerika, meskipun langkah itu akan menaikkan harga-harga energi AS.