Pemkab Garut Dukung Pengakuan Jalur Rempah

Rempah-rempah merupakan salah satu cara agar Indonesia lebih dikenal oleh dunia. 

Republika/Bayu Adji P
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengatakan, rempah-rempah merupakan salah satu cara agar Indonesia lebih dikenal oleh dunia. Karena itu, ia sangat mendukung adanya pengakuan dari UNESCO terkait jalur rempah.
Rep: Bayu Adji P Red: Agus Yulianto

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) berencana mengusulkan jalur rempah sebagai salah satu warisan budaya yang diakui dunia. Usulan itu akan dilakukan pada 2024. 


Direktur Pelindungan Kebudayaan, Kemendikbudristek, Irini Dewi Wanti, mengatakan, pada 2024, pihaknya berencana akan mengusulkan jalur rempah sebagai salah satu warisan budaya yang diakui UNESCO. Harapannya, dengan pengakuan itu, Indonesia akan makin lebih dikenal.

"Saya sampaikan bahwa Indonesia rencananya melalui Kemendikbudristek di tahun 2024 itu, kita ingin mengusulkan jalur rempah sebagai salah satu jalur dunia yang tentunya diakui sebagai salah satu warisan budaya oleh UNESCO seperti itu," kata dia melalui keterangan resmi, Ahad (20/3/2022).

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, mengatakan, rempah-rempah merupakan salah satu cara agar Indonesia lebih dikenal oleh dunia. Karena itu, ia sangat mendukung adanya pengakuan dari UNESCO terkait jalur rempah.

Selain itu, Helmi berharap, melalui rempah-rempah ini pula, angka kemiskinan di Kabupaten Garut dapat diturunkan. Terlebih, angka kemiskinan di Kabupaten Garut mengalami peningkatan akibat terdampak pandemi Covid-19, tepatnya di angka 10,6 persen.

"Kemiskinan ini adalah sesuatu yang harus kita fokus untuk penyelesaiannnya secara bersama-sama. Salah satu sektor yang bisa menjadikan kemiskinan ini berkurang, yaitu sektor pertanian, dan sektor pertanian tentu yang harganya cukup bagus, cukup mahal yaitu rempah-rempah," kata dia.

Anggota Komisi X DPR, Ferdiansyah, menjelaskan, ada empat pilar pemajuan kebudayaan, yaitu pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan. Berkaitan dengan jalur rempah, ia menilai, tujuan lain menghidupkan jalur ini adalah untuk mengingatkan kembali kepada generasi muda tentang bagaimana jalur rempah membentuk bangsa, negara, dan peradaban manusia.

"Bukan (berarti) untuk terjebak dalam romantisme sejarah, tetapi menghidupkan jalur rempah pada saat ini. Kita maknai sebagai revitalisasi nilai budaya rempah dan bagaimana memanfaatkannya pada masa kini dan masa depan," kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
 
Berita Terpopuler