Media Asing Soroti Pawang Hujan di Sirkuit Mandalika
Pawang hujan juga menjadi perbincangan hangat di Twitter.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan pawang hujan saat berlangsungnya Moto GP di Sirkuit Mandalika menarik perhatian sejumlah media asing. Apalagi pawang hujan yang diketahui bernama Rara itu sampai berjalan ke area lintasan.
"A shaman ‘calmed’ the deluge so that the MotoGP race could be played," tulis thecanadian news lewat artikelnya.
Media itu menuliskan bagaimana saat hujan deras turun sejumlah pembalap khawatir balapan tak bisa digelar. Kemudian muncul sosok pawang hujan di lintasan pit. Istilah pawang hujan Indonesia dituliskan serupa seperti Malaysia. Pawang bekerja dengan sebuah jampi-jampi khusus untuk meredakan intensitas hujan.
Media yang berbasis di Australia, speedcafe.com, menulis judul "local rain takes place as storm lash Mandalika." Tulisan menggambarkan bagaiman ritual lokal dijalankan menyusul hujan yang mengguyur Sirkuit Mandalika. Sang pawang juga berjalan di lintasan piting sambil membawa mangkuk logam dan menyanyikan mantra.
Di media sosial, penggunaan pawang hujan pun menarik para netizen untuk berkomentar. Pawang juga menjadi salah satu topik terpopuler di Twitter.
"Nggak ada yang memalukan dari ini. Pawang memang bagian dari budaya kita. Yang malu sebenarnya dalam alam bawah sadarnya masih melihat apa-apa yang ala Barat sebagai puncak ideal. Kita BUKAN Barat. Kita memiliki tradisi & cara kita sendiri. Itu harus dihargai," tulis akun Tsamara Amany.
Seperti diketahui Hingga pukul 15.20 WITA, hujan deras masih mengguyur Mandalika International Street Circuit, Ahad (20/3). Penyelenggara pun masih memutuskan untuk menunda dimulainya start balap motor paling bergengsi di dunia tersebut.
Pihak penyelenggara pun mencoba mengatasi hal tersebut. Sebab, hujan tak kunjung reda, seorang yang dipercaya sebagai pawang hujan akhirnya turun tangan.
Seorang perempuan tampak berjalan di sekitar paddock sambil memukul bejana perunggu kecil yang dipegangnya. Selain bejana tersebut, terlihat juga ada pemukul kecil dan dupa. Ritual ini diyakini dapat menghentikan hujan yang masih cukup deras.
Melihat hal ini, pembalap Monster Energy Yamaha Fabio Quartararo tampak mencoba meniru ritual yang dilakukan perempuan tersebut. Sambil tersenyum, dia memperlihatkan keahliannya dengan sendok dan mangkuk kertas di depan kamera. Meskipun pada akhirnya mangkuk dan sendok itu sempat terjatuh dan mengundang tawa dari banyak orang yang melihatnya.