Antibodi Monoklonal AstraZeneca Tampak Menjanjikan, Termasuk Buat Lawan 'Son of Omicron'

Obat antibodi monoklonal AstraZeneca tampa mampu memangkas jumlah virus corona.

AP
Evusheld, obat antibodi Covid-19 buatan AstraZeneca, telah mendapat persetujuan dari FDA. Obat antibodi ini diklaim juga ampuh untuk melawan subvarian omicron.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Obat Evusheld yang dikembangkan oleh AstraZeneca tampak memiliki kemampuan yang menjanjikan untuk melawan subvarian omicron, termasuk yang dijuluki "Son of Omicron". Hal ini diketahui lewat studi laboratorium independen yang dilakukan oleh Washington University.

Studi ini bertujuan untuk mengetahui efek dari Evusheld terhadap subvarian-subvarian omicron. Evusheld sendiri merupakan obat "koktail" antibodi yang mengombinasikan dua antibodi monoklonal long-acting.

Kedua antibodi tersebut bekerja dengan cara mengikatkan diri ke spike protein yang ada di permukaan virus SARS-CoV-2. Cara ini akan menghalau virus untuk bisa menempel dan memasuki sel manusia.

Data dari Washington University menunjukkan bahwa obat Evusheld berhasil memangkas jumlah virus atau muatan virus yang terdeteksi pada setiap sampel subvarian omicron yang dites pada paru-paru tikus. Subvarian omicron yang dites adalah BA.1, BA.1.1, dan BA.2.

Studi yang belum melalui peninjauan sejawat ini juga menunjukkan bahwa Evusheld dapat membatasi peradangan pada paru-paru. Seperti diketahui, kondisi tersebut merupakan gejala paling berbahaya pada infeksi Covid-19 berat.

"Temuan ini semakin mendukung Evusheld sebagai opsi penting yang potensial untuk membantu melindungi pasien rentan, seperti pengidap gangguan imun, yang bisa mengalami kondisi berat bila terinfeksi Covid-19," jelas Kepala Late Development, Vaccine, & Immune Therapies AstraZeneca, John Perez, seperti dilansir Express, Selasa (22/3/2022).


Sebelumnya, uji coba terhadap Evusheld juga menunjukkan bahwa obat tersebut dapat memangkas risiko terjadinya Covid-19 bergejala hingga 77 persen. Hal ini diungkapkan oleh The Medicines and Healthcare Products Regulatory Agency (MHRA) sebelum BPOM Inggris tersebut menyetujui penggunaan Evusheld untuk pencegahan infeksi pada orang dewasa dengan respons imun yang lemah.

MHRA mengungkapkan bahwa proteksi yang terbentuk setelah pemberian satu dosis Evusheld bisa bertahan setidaknya selama enam bulan. Satu dosis Evusheld ini diberikan lewat dua kali injeksi. Beberapa negara lain, seperti AS dan Prancis, juga telah menyetujui penggunaan Evusheld.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini kembali meningkatkan kewaspadaan terhadap lonjakan kasus Covid-19. Lonjakan ini dipengaruhi oleh varian omicron dan subvarian BA.2 yang menyebar dengan cepat seiring dengan mulai dilonggarkannya berbagai restriksi pandemi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler