Ukraina Fokuskan Upaya Evakuasi Warga dari Mariupol

Ukraina fokus evakuasi warganya yang masih terjebak di kota-kota, terutama Mariupol

Satellite image ©2022 Maxar Technologies via
Foto udara menunjukkan kondisi teater Mariupol usai serangan Rusia, Sabtu (19/3/2022).
Rep: Kamran Dikarma Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV – Pemerintah Ukraina mengatakan, saat ini mereka tengah memfokuskan upaya untuk mengevakuasi warganya yang masih terjebak di kota-kota, terutama Mariupol. Namun belum ada pengumuman perjanjian baru dengan Rusia terkait koridor evakuasi guna menjaga keselamatan para warga.

“Kami fokus pada evakuasi dari Mariupol,” kata Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk, Selasa (22/3). Dia menyebutkan sejumlah tempat di mana bus akan mencoba mengevakuasi warga sipil. Namun Mariupol tak tercantum dalam daftar.

Vereshchuk juga tak menyinggung tentang kesepakatan baru dengan Rusia tentang pembentukan “koridor kemanusiaan” untuk mengevakuasi warga sipil. Mariupol telah menjadi sasaran penyerangan dan medan pertempuran sejak Rusia mulai melancarkan aksi militernya pada 24 Februari lalu.

Vereshchuk telah menegaskan, pasukan negaranya yang tengah bertempur di kota Mariupol tidak akan mematuhi seruan Rusia untuk menyerah. Hal itu pun telah disampaikan kepada Moskow. “Tidak ada pertanyaan tentang penyerahan, peletakan senjata. Kami telah memberi tahu pihak Rusia tentang hal ini,” kata Vereshchuk pada Senin (21/3), dilaporkan situs berita Ukrainska Pravda.

Rusia telah menyerukan pasukan Ukraina yang terlibat pertempuran di kota Mariupol untuk meletakkan senjata. Moskow menyebut, bencana kemanusiaan yang mengerikan tengah berlangsung di sana. “Letakkan senjata kalian. Bencana kemanusiaan yang mengerikan telah berkembang,” kata Direktur Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev dalam sebuah pengarahan yang diumumkan Kementerian Pertahanan Rusia, Ahad (20/3).

Rusia menjamin keselamatan para tentara Ukraina yang bersedia meletakkan senjata mereka. “Semua orang yang meletakkan senjata dijamin bisa keluar dari Mariupol dengan aman,” ujar Mizintsev.

Mizintsev mengatakan, koridor kemanusiaan untuk warga sipil akan dibuka ke arah timur dan barat dari Mariupol pada pukul 10 pagi waktu Moskow pada Senin (21/3/2022). “Ukraina memiliki waktu hingga pukul 5 pagi waktu Moskow untuk menanggapi tawaran koridor kemanusiaan dan meletakkan senjata,” ucapnya.

Sebelumnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, pengepungan dan blokade yang dilakukan pasukan Rusia di kota Mariupol merupakan bentuk kejahatan perang. Menurutnya, tindakan Rusia tersebut bakal dicatat oleh sejarah. “Untuk melakukan ini (pengepungan) ke kota yang damai, apa yang dilakukan penjajah, adalah teror yang akan diingat selama berabad-abad yang akan datang,” kata Zelensky dalam sebuah pidato pada Ahad (20/3/2022)

Baca Juga


sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler