Jelang Ramadhan, DKI Gelar Pasar Murah di 92 Lokasi

Pasar murah DKI akan berlangsung hingga 9 Mei.

Prayogi/Republika
Sejumlah warga antre membeli sembako murah di Kantor Kelurahan Pondok Kelapa, Jakarta, Rabu (2/3/2022). Kegiatan pasar murah tersebut menjual berbagai komoditas pangan dengan harga terjangkau seperti mulai dari beras, minyak goreng, gula pasir, tepung terigu. Pasar murah kembali digelar Pemprof DKI Jakarta menjelang Ramadhan. Pasar murah berlokasi di 92 titik.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta sektor pangan mengadakan pasar murah yang tersebar di 92 titik untuk mendukung stabilisasi harga kebutuhan pokok menjelang Ramadhan Puasa dan Idul Fitri. Pasar murah berlangsung hingga 9 Mei mendatang.

Baca Juga


"Kami melihat kepadatan atau potensi masyarakat akan membeli, keterjangkauannya," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Suharini Eliawati saat rapat bersama Komisi B DPRD DKI di Jakarta, Rabu (23/3/2022).

BUMD DKI Jakarta yang terlibat kegiatan pasar murah itu, yakni Pasar Jaya, Dharma Jaya, dan Food Station Tjipinang. Ada pun 92 lokasi pasar murah itu tersebar pada empat lokasi Jakgrosir, gerai pangan (dua lokasi) di Pulau Sebira dan Pulau Pramuka, 32 lokasi di Jakmart yang tersebar di Blok B Tanah Abang, Rusun Nagrak, dan Rusun Pesakih, serta 54 Pusat Distribusi Mini.

Kebutuhan pokok yang dijual itu di antaranya beras, tepung terigu, gula pasir, dan daging sapi. Pasar murah DKI menawarkan tepung terigu seharga Rp 8.500 per kilogram, sementara harga pasaran Rp 9.700.

Beras long grain kemasan lima kilogram dijual Rp 55 ribu, lebih murah empat ribu rupiah daripada harga pasar. Daging sapi per kilogram dari Rp 110 ribu menjadi Rp 102 ribu, daging sapi iga beku dari Rp 140 ribu menjadi Rp 95 ribu, dan gula pasir Rp 13.500 per kilogram.

Pasar murah DKI tidak menjual minyak goreng, baik curah dan kemasan. Direktur Perkulakan dan Ritel Perumda Pasar Jaya Anugerah Esa mengatakan, pihaknya tidak memiliki minyak goreng curah untuk dijual dalam program pasar murah.

"Kami tidak punya yang curah, bahkan Food Station juga tidak ada yang curah, sekarang yang kami punya itu yang kemasan," ucapnya.

Minyak goreng kemasan itu dijual dengan harga sesuai mekanisme pasar. Di sisi lain, ia mengharapkan adanya pasar murah yang menjual sejumlah komoditas itu dapat membantu meringankan harga kebutuhan pokok.

"Secara tidak langsung traffic terbentuk, tidak bisa kami nyatakan 100 persen membantu, tapi kalau melihat tren pangan murah di Februari dan Maret itu lonjakan tinggi, artinya masyarakat memang membutuhkan," tutur Anugerah.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler