Anak Sudah Sikat Gigi, Cek Kembali Kebersihannya

Pastikan semua permukaan gigi anak sudah bersih setelah disikat.

www.freepik.com.
Sikat gigi bersama anak (ilustrasi). Pastikan gigi anak sudah bersih usai disikatnya sendiri.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Drg Eka Sabaty Shofiyah SpKGA mengimbau agar orang tua memeriksa kebersihan gigi anak dengan tangan setelah mereka menyikat gigi. Ini penting mencegah adanya sisa makanan yang tertinggal di gigi.

Baca Juga


"Ada permukaan untuk mengunyah, dekat pipi, yang dibalik lidah. Pastikan semua permukaan itu tersikat," ujar dokter yang tergabung dalam Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) itu melalui sebuah acara kesehatan yang digelar daring terkait kesehatan gigi, Kamis (24/3/2022).

Selain itu, Eka mengingatkan agar tidak lupa mengangkat bibir anak. Sebab, sisa makanan sering tertinggal di bagian gigi tersebut.

"Itu area yang sering berlubang, yang ada hitamnya," kata Eka.

Hal ini menjadi bagian dari perawatan gigi anak khususnya bagi mereka yang belum terbisa menyikat gigi sendiri. Eka mengatakan, anak perlu diajarkan menjaga kebersihan giginya dengan menyikat gigi rutin sejak dini.

Soal penolakan dari anak, Eka mengatakan bahwa itu dapat dimengerti. Sebab, sikat gigi adalah benda asing yang dimasukkan ke dalam mulut.

"Ketika tiba-tiba kita memasukkan sikat gigi, itu kan bentuknya tidak enak, belum kenal tuh keras, kayak ada bulu-bulu. Pasti anak tidak nyaman. Untuk membiasakannya bisa sejak sebelum giginya tumbuh, misalnya habis menyusui kita bisa mengelap mulutnya dengan kassa," tutur Eka.

Terkait menerapkan kebiasaan sikat gigi, menurut Eka, tak terpatok pada durasi, karena satu menit pun kadang tak cukup apalagi bila disertai drama saat menyikat gigi. Jadi, sebaiknya periksa dengan tangan, misalnya dengan menggaruk bagian gigi apakah masih ada sisa makanan usai anak menyikat gigi.

Selain itu, dalam pemilihan pasta gigi sebaiknya gunakan yang dengan kandungan flouride. Bagian dari perawatan gigi anak juga termasuk memperhatikan makanan yang mereka konsumsi.

Sebetulnya, ini tidak semata membatasi permen dan cokelat. Komponen makanan yang diolah bakteri dan menyebabkan gigi berlubang juga ada di karbohidrat, misalnya dari nasi, pasta, dan mi.

"Kalau misal tertinggal setelah makan dan tidak dibersihkan, akan dipecah oleh enzim-enzim di dalam mulut menjadi komponen gula. Jadi dinamakan gula itu bukan hanya yang manis-manis saja, tetapi makanan asin juga. Jadi itu harus diperhatikan juga," kata Eka.

Di sisi lain, anak tetap membutuhkan karbohidrat, sehingga pengaturan asupan menjadi kuncinya. Eka tak menyarankan Anda memberikan makanan khususnya mengandung karbohidrat bertubi-tubi pada anak. Misalnya, usai makan pagi, Anda langsung memberinya camilan, susu, dan lainnya.

"Gigi belum ada waktu untuk mengembalikan keseimbangan. Dia kena asam terus sepanjang hari, jadinya mudah rusak," kata Eka.

Eka mengingatkan, gigi dan mulut termasuk sesuatu yang penting untuk dijaga kebersihannya. Sebab, dari sanalah zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan anak masuk.

Masalah gigi, termasuk kondisi berlubang, bisa dicegah bila mendapatkan perawatan di tahap sangat dini. Kunjungan ke dokter lebih awal dan dilakukan rutin setiap enam bulan perlu dilakukan.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler