Dinsos Pekanbaru Gencarkan Razia Pengemis Jelang Ramadhan

Razia digencarkan untuk mengantisipasi menjamurnya pengemis selama Ramadhan.

Republika/Agung Supriyanto
Pengemis musiman. Ilustrasi
Red: Ilham Tirta

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru bekerja sama dengan satuan polisi pamong praja (Satpol PP) setempat, mulai menggencarkan razia penertiban terhadap gelandangan dan pengemis menjelang Ramadhan 1443 H. Razia sesuai dengan kesepakatan antara Dinsos dengan Komisi III DPRD setempat.

Baca Juga


"Mulai (Kamis) kemarin, itu sudah kamirutinkan melakukan penertiban di sepanjang jalan, khususnya di perempatan lampu merah," kata Kepala Dinsos Kota Pekanbaru, Idrus, Jumat (25/3/2022).

Hasil kesepakatan dengan Komisi III, Satgas Dinsos bersama Satpol PP bisa meminta bantuan ke pihak kepolisian untuk melakukan penertiban. Hal itu guna mengantisipasi menjamurnya gelandangan dan pengemis selama Ramadhan hingga Idul Fitri.

"Melalui razia yang kini digencarkan diharapkan bisa meminimalkan keberadaan dan kedatangan gelandangan dan pengemis dari luar daerah ke Ibu Kota Provinsi Riau ini," katanya.

Kerja sama tim dalam melakukan penertiban ini menjadi salah satu upaya antisipasi agar calon pengemis dan gelandangan tidak masuk ke Pekanbaru. Idrus menjelaskan, pihaknya akan melakukan razia setiap hari dan bagi yang terjaring akan dimasukkan ke selter dan dilakukan pendataan. Bagi yang dari luar daerah akan dipulangkan ke daerah asalnya kembali.

Sejak dua pekan terakhir, pengemis dan gelandangan dari berbagai usia, anak-anak hingga dewasa, laki-laki dan perempuan itu, mulai marak dan beroperasi di sejumlah perempatan lampu merah dan area SPBU di Kota Pekanbaru. Mereka terlihat beroperasi di Jalan Simpang Tiga, Jalan Gajah Mada, Jl A Yani ujung dan simpang enam Jalan Khaharuddin Nasution dan lainnya.

Modus operasi mereka ada yang memakai baju badut dan menari-nari diiringi dengan lagu yang diperdengarkan dari sebuah tape. Ada pula yang menjadi pak ogah pengatur kendaraan saat melewati belokan. Selain itu, ada yang menjual tisu, koran atau makanan kecil lainnya.

Saat beroperasi di SPBU mereka menyodorkan kardus yang bertuliskan 'meminta sumbangan untuk anak yatim piatu', bahkan ada remaja laki-laki berupaya menolong para pemilik kendaraan roda dua untuk membuka tanki BBM-nya saat petugas SPBU menyodorkan pompa pengisian BBM. Sementara itu, terlihat petugas pengisi BBM protes dan menyuruh satpam di SPBU Jalan Jenderal Sudirman itu untuk menertibkan remaja tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler