Ukraina: Pasukan Rusia Tembaki Fasilitas Penelitian Nuklir

Ukraina belum dapat membuat perkiraan dampak kerusakan fasilitas nuklirnya.

EPA-EFE/MAXAR TECHNOLOGIES
Gambar satelit selebaran yang disediakan oleh Maxar Technologies menunjukkan sebuah kompi tank di revetment utara Izyum, Ukraina, 25 Maret 2022 (dikeluarkan 27 Maret 2022). Inspektorat Pengatur Nuklir Ukraina mengungkapkan Rusia telah menyerang fasilitas penelitian nuklirnya.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Pasukan Rusia menembaki sebuah fasilitas penelitian nuklir di Kota Kharkiv. Parlemen Ukraina mengabarkan terjadinya serangan tersebut melalui cicitan di Twitter, Sabtu (26/3/2022).

"Saat ini tidak mungkin membuat perkiraan seberapa besar kerugian yang ditimbulkan karena tindakan kekerasan tidak kunjung berhenti di kawasan instalasi nuklir itu," kata Inspektorat Pengatur Nuklir Negara, yang dikutip dalam cicitan tersebut.

Laman inspektorat tidak memuat kabar apa pun soal serangan itu. Pada awal Maret, lapangan tempat Institut Fisika dan Teknologi berada terkena serangan artileri Rusia.

Pada saat itu,menurut direktur jenderal fasilitas itu, bangunan inti yang menjadi tempat penyimpanan bahan bakar nuklir tetap utuh. Kharkiv, kota terbesar kedua di Ukraina, telah beberapa kali mengalami pengeboman hebat sejak konflik mulai terjadi pada 24 Februari lalu.

Baca Juga


Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada Sabtu (26/3/2022) menuntut negara-negara barat menyediakan sebagian kecil dari stok perangkat keras militer mereka. Dia juga bertanya apakah mereka takut pada Rusia.

Beberapa negara telah berjanji untuk mengirim rudal antitank dan antipesawat serta senjata ringan. Di lain sisi, Zelenskyy mengatakan, Kiev membutuhkan tank, pesawat, dan sistem pertahanan antiserangan dari kapal.

"Itulah persenjataan yang dimiliki mitra-mitra kami, itulah persenjataan yang hanya teronggok berdebu di sana. Ini semua bukan hanya untuk kebebasan Ukraina, tapi untuk kebebasan Eropa," katanya dalam pidato video larut malam.

Zelenskyy mengatakan, Ukraina hanya membutuhkan satu persen pesawat NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) serta satu persen tank milik aliansi pertahanan itu. Pihaknya tidak akan meminta lebih.

Zaporizhzhia, Pembangkit Tenaga Nuklir Terbesar di Ukraina dan Eropa - (republika)

"Kami sudah menunggu 31 hari. Siapa yang bertanggung jawab atas komunitas Eropa-Atlantik? Apakah itu benar-benar masih Moskow, karena intimidasi?" kata Zelenskyy.

Zelenskyy telah berulang kali memperingatkan bahwa Rusia akan berusaha untuk memperluas kekuatannya lebih jauh ke Eropa jika Ukraina jatuh. Namun, NATO tidak mendukung permintaannya soal pemberlakuan zona larangan terbang di atas Ukraina dengan alasan tindakan itu dapat memicu perang yang lebih luas.

sumber : Antara, Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler