Mengapa Surat Ali Imran Berisi Keamanan dan Ampunan dari Allah SWT?
Surat Ali Imran mempunyai sejumlah keutamaan untuk pembacanya
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Surat Ali Imran adalah surat ketiga dalam Alquran. Surat ini terdiri dari 200 ayat dan termasuk surat Madaniyah.
Dinamakan Imran karena surat ini memuat keluarga Imran yang di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa alaihissalam, serta disebut pula kelahiran Maryam binti Imran.
Dai dan ulama asal Mesir, Syekh Ashraf El-Feel menjelaskan, Surat Ali Imran merupakan salah satu surat dalam Alquran yang juga bersisi tentang kemanaan, pengampunan, dan memiliki banyak hikmah. Dalam hadits yang dikutip dari masrawy, Rasulullah SAW bersabda:
اقرؤوا الزهراوين وهما البقرة وآل عمران Artinya: “Bacalah az-zahrawain yaitu al-Baqarah dan Ali Imran”. Al-Zahraween sendiri berarti dua surat yang cemerlang.
Dalam program yang disiarkan saluran Al-Nahar, Syekh Al-Feel menjelaskan bahwa dalam Surat Ali Imran terdapat banyak aturan dan hal-hal yang membuat manusia lebih percaya pada agama Allah SWT dan pada kitab-Nya, dan itu akan membuat hati lebih tenteram.
Karena, lanjut dia, dalam surat Ali Imran Allah SWT berbicara tentang banyak masalah yang bisa membuat orang mengalami keraguan psikologis dan moral, serta keraguan dalam agama.
Syekh Al-Feel menuturkan, Alquran menceritakan dalam surat Ali Imran tentang banyak hal dengan cara yang indah dan luar biasa. Dia mencatat bahwa surat ini mengandung banyak panggilan, seperti “Hati orang-orang yang beriman.”
Menurut Syekh Al-Feel, Surat Ali Imran juga disebut dengan Surat al-Aman (damai), dan orang yang menyebut nama ini adalah Imam Al Qurthubi dan diikuti oleh banyak ulama.
Menurut dia, Imam Al Qurthubi menulis dalam beberapa kitabnya bahwa surat itu adalah surat al-aman min al-hayat, karena di masa lalu orang-orang tinggal di pegunungan dan gurun, yang mana tempat-tempat ini mungkin memiliki banyak ular.
Syekh Al-Feel menekankan bahwa jika seseorang membaca surat Ali Imran dalam satu malam, maka dia termasuk orang-orang yang taat dan rendah hati. “Dan ini akan menjadi harapan utama orang beriman,” jelas Syekh Al-Feel.
n/Muhyiddin
Sumber: masrawy