Epidemiolog Sarankan Masjid Terapkan QR Code PeduliLindungi agar Aman untuk Tarawih

Satgas Covid-19 daerah diminta mengingatkan masjid memasang QR code PeduliLindungi.

ANTARA/M Risyal Hidayat
Sejumlah pekerja membersihkan kubah Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (29/3/2022). Masjid Istiqlal mulai berbenah diri menjelang bulan Ramadhan yang jatuh pada April mendatang.
Rep: Rr Laeny Sulistyawati, Antara Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Epidemiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Windhu Purnomo mengatakan, masjid aman dipakai, bahkan kapasitasnya bisa 100 persen saat shalat tarawih atau kegiatan lain selama puasa Ramadhan 1443 H dengan syarat menerapkan QR Code check in aplikasi PeduliLindungi. QR code PeduliLindungi jadi deteksi dini bahwa hanya jamaah yang akunnya berwarna hijau bisa masuk dan beribadah di masjid.

Baca Juga


 

"Kapasitas masjid yang aman, bahkan hingga 100 persen hanya untuk orang-orang yang statusnya hijau di aplikasi PeduliLindungi. Mereka yang bisa melakukan tarawih, buka puasa, atau aktivitas di masjid," kata Windhu saat dihubungi Republika, Selasa (29/3/2022).

Windhu mengingatkan, Covid-19 masih ada. Jangan sampai kasus Covid-19 melonjak lagi akibat banyak yang terpapar virus ini kemudian menjadi klaster tarawih atau tempat ibadah.

Ia mengingatkan, semua pihak harus punya tanggung jawab terhadap diri sendiri maupun orang lain. Jadi, Windhu merekomendasikan masjid-masjid harus menerapkan aplikasi PeduliLindungi. Ia menyontohkan, rumah ibadah gereja sudah memasang QR code PeduliLindungi. Seharusnya, dia melanjutkan, masjid-masjid juga menerapkannya. 

"Masjid besar memang sudah mengaplikasikan QR Code ini. Tapi memang banyak masjid-masjid kecil belum menerapkannya," katanya. 

Oleh karena itu, Windhu meminta satuan tugas (Satgas) Covid-19 di daerah harus mengingatkan masjid. Mereka harus meminta masjid untuk memasang QR code PeduliLindungi. Kemudian, siapapun yang akan memasuki area masjid harus memindai QR Code PeduliLindungi. Jadi, yang bisa memasuki masjid dalam kondisi aman.

Kemudian, Windhu tidak mempermasalahkan kalau masjid ingin shaf jamaah rapat. Namun, ia mengingatkan jamaah tetap memakai masker dan jangan dilepas. Selain itu tetap harus ada pemeriksaan suhu. 

"Kalau rumah ibadah lain bisa melakukannya, masjid juga harus bisa. Karena kerumunan lebih mungkin terjadi, namun jangan sampai kasus Covid-19 meningkat," katanya.

Terkait jika masjid menerapkan sistem menunjukkan kartu vaksin dua dosis, menurut Windhu ini tidak cukup. Sebab, bisa saja ada jamaah positif Covid-19 meski sudah divaksin dosis lengkap.

Sebab, orang yang sudah divaksin masih bisa positif Covid-19 walaupun tidak bergejala atau gejala nya ringan tetapi dia bisa menulari orang lain.  Jadi, Windhu menegaskan satu-satunya cara yaitu memasang QR code PeduliLindungi di masjid-masjid.

"Ini harus dibantu Satgas karena mungkin takmir masjid tidak tahu caranya bagaimana," ujarnya.

Ia menjelaskan, masjid bisa menyiapkan untuk mendapatkan QR code dengan meminta Kementerian Kesehatan. Kemudian, nanti dibantu Satgas untuk menyiapkan semuanya.

Tak cukup hanya satu titik, dirinya meminta masjid pasang QR code di banyak tempat supaya jamaah tidak bergerombol untuk check in. Oleh karena itu, Windhu meminta satgas harus proaktif untuk mengecek keberadaan aplikasi ini di masjid-masjid, baik satgas di masjid, satgas kelurahan, satgas di desa, hingga satgas kecamatan. 

"Satgas Covid-19 di daerah harus ikut memonitor dan memberikan petunjuk," katanya.

Windhu juga meminta takmir masjid harus menyadari bahwa ini untuk kepentingan semua pihak. Oleh karena itu, dirinya meminta harus ada literasi yang cukup bahwa menghadapi pandemi yang belum berakhir dan mengantisipasinya dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan mematuhi aplikasi PeduliLindungi. 

 


 

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan, bahwa kegiatan ibadah di bulan Ramadhan dapat dilaksanakan secara maksimal jika dilakukan dalam keadaan aman dari Covid-19, salah satunya dengan meningkatkan capaian vaksinasi. Dalam konferensi pers via virtual yang diikuti dari Jakarta, Selasa, Wiku mengatakan upaya ekstra perlu dilakukan untuk pelaksanaan ibadah-ibadah di bulan Ramadan dan Idul Fitri yang akan datang.

"Kegiatan ibadah akan lebih maksimal apabila dilakukan dalam keadaan yang aman dari Covid-19 yaitu saat penularan di tengah masyarakat terus menurun dan jumlah orang yang divaksinasi lengkap dan penguat (booster) semakin meningkat," kata Wiku.

Untuk itu pemerintah memantau tiga indikator demi menekan penularan Covid-19 yaitu angka Rt sebagai pengukuran epidemiologis menggambarkan potensi penularan virus di tengah masyarakat, tingkat positif atau positivity rate dan capaian vaksinasi.

Dia menjelaskan, bahwa Rt atau angka reproduksi virus harus ditekan hingga di bawah satu. Terutama untuk wilayah yang menjadi tujuan pemudik seperti Jawa dan Sumatera.

Angka Rt per 24 Maret 2022 memperlihatkan penurunan di seluruh kepulauan besar di seluruh Indonesia jika dibandingkan kondisi 10 Maret 2022. Penurunan terbesar terjadi di Nusa Tengara dari 1,14 per 10 Maret menjadi 1,01 pada 24 Maret 2022.

Angka Rt dapat ditekan dengan tidak memberi celah untuk penularan Covid-19, salah satunya dengan taat protokol kesehatan. Selain itu, dia mengingatkan penting untuk melaksanakan pengujian ketika bergejala dan melakukan kontak dengan pasien terkonfirmasi Covid-19.

Pengujian dilakukan bukan hanya karena syarat perjalanan tapi juga menemukan individu terinfeksi Covid-19 demi mencegah penularan meluas. Diperlukan juga peningkatan capaian vaksinasi Covid-19 terutama vaksin dosis kedua dan booster sebagai penguat.

Capaian vaksinasi Covid-19 dosis pertama secara nasional adalah 72 persen dari total populasi. Dosis kedua telah mencapai 58 persen dari populasi dan tujuh persen untuk vaksin booster.

Untuk kategori kelompok rentan seperti lanjut usia, vaksinasi dosis satu telah mencapai 79 persen, dosis kedua 60,8 persen dan dosis ketiga 10,06 persen dari target 21,5 juta orang yang ditetapkan. "Vaksinasi dosis kedua dan vaksinasi penguat harus terus ditingkatkan lagi cakupannya. Secara nasional vaksinasi dosis dua harus terus ditingkatkan hingga setidaknya 70 persen dan vaksin booster harus ditingkatkan pada populasi rentan dan lansia terutama pada provinsi-provinsi yang menjadi tujuan mudik," ujarnya.

 

Infografis Niat Sholat Tarawih. Ilustrasi sholat. Ilustrasi takbiratul ihram - (Republika.co.id)

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler