Singapura, Negara Asia Pertama Jadi Anggota Perlindungan Ruang Angkasa Dunia

Singapura menjadi negara ke-18 yang menandatangani Artemis Accords.

Wikimedia
Luar angkasa (ilustrasi). Singapura menjadi negara ke-18 yang menandatangani Artemis Accords, pakta internasional yang dipimpin AS yang bertujuan untuk mempromosikan penggunaan ruang angkasa yang damai, berkelanjutan, dan bermanfaat.
Rep: Fergi Nadira Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong bertemu Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris di Washington pada Selasa (29/3/2022) waktu setempat. Keduanya meninjau kemajuan yang dibuat sejak pertemuan terakhir mereka pada 2021, termasuk bergabungnya Singapura dalam pakta internasional mengenai penggunaan ruang angkasa.

Baca Juga


Pada pertemuan kali ini, keduanya sepakat memperkuat kemitraan strategis antara kedua negara. Harris melakukan kunjungan resmi tiga hari ke Singapura Agustus tahun lalu membicarakan kerja sama memasuki bidang kemitraan baru seperti keamanan siber, iklim, dan kerja sama Ekonomi.

"Kami membahas tentang siber bilateral yang akan dibentuk untuk memungkinkan kedua negara bekerja sama dalam perlindungan infrastruktur penting, keamanan data, dan berbagi praktik terbaik dalam mendukung tatanan multilateral berbasis aturan di dunia maya," kata Lee setelah pertemuan dengan Harris seperti dikutip laman Channel News Asia, Rabu (30/3/202).

Kedua negara juga memperbarui kesepakatan untuk memperdalam kerja sama dalam pembangunan infrastruktur. Hal ini dilakukan sambil memperluas kesepakatan untuk memasukkan proyek-proyek hijau dan berkelanjutan di kawasan itu.

Selain itu, Singapura menandatangani Artemis Accords, menjadi negara ke-18 yang bergabung dengan pakta internasional yang dipimpin AS yang bertujuan mempromosikan penggunaan ruang angkasa yang damai, berkelanjutan, dan bermanfaat.

"Kami adalah negara Asia Tenggara pertama yang menandatangani dan kami berdiskusi dengan baik tentang ini karena Wakil Presiden mengepalai Dewan Luar Angkasa Nasional Gedung Putih,” kata Lee dalam sambutan yang disampaikan di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower.

Harris mengatakan, Asia Tenggara sekarang diwakili dalam perjanjian internasional. "Singapura menjadi negara Asia Tenggara pertama yang mengakui apa yang dapat kita lakukan bersama untuk memperluas norma-norma internasional yang berkaitan dengan semua hal, termasuk hal-hal di luar angkasa," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler