Coba Cara Ini demi Meraih Lailatul Qadar
Rasulullah memberi tuntunan bagaimana cara meraih Lailatul Qadar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap Muslim tentu mengharapkan bisa meraih keberkahan Lailatul Qadar di bulan suci Ramadhan tahun ini. Rasulullah Shalallahu Alaihi wa Salam telah memberikan tuntunan bagi umatnya tentang bagaimana caranya bisa meraih malam yang begitu mulia dibanding malam-malam lainnya.
Cara meraih Lailatul Qadar
Itikaf
Banyak hadits meriwayatkan tentang kebiasaan Rasulullah SAW melakukan itikaf ketika Ramadhan. Salah satu di antaranya diriwayatkan Aisyah Radhiyallahu Anha:
و حَدَّثَنَا سَهْلُ بْنُ عُثْمَانَ حَدَّثَنَا عُقْبَةُ بْنُ خَالِدٍ السَّكُونِيُّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ الْقَاسِمِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ
Dan telah menceritakan kepada kami Sahl bin Utsman telah menceritakan kepada kami Uqbah bin Khalid As Sakuni dari Ubaidullah bin Umar dari Abdurrahman bin Al Qasim dari bapaknya dari Aisyah radhiallahu'anha, ia berkata; Bahwasanya Rasulullah SAW melakukan itikaf pada sepuluh terakhir dari bulan Ramadan." (Kitab Shahih Muslim).
Itikaf bisa dilakukan kapanpun. Seseorang hendaknya berniat terlebih dahulu untuk beritikaf dan keadaan suci. Adapun niat itikaf adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ مَا دُمْتُ فِيهِ
"Saya berniat itikaf di masjid ini selama saya berada di dalamnya,"
Qiyamullail
Selain itu agar meraih keberkahan Lailatul Qadar, seorang Muslim bisa mengupayakannya dengan menghidupkan malam-malam Ramadhan dan mengisinya dengan beribadah kepada Allah. Bahkan Rasulullah SAW membangunkan keluarganya pada sepuluh hari terakhir Ramadhan untuk beribadah.
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَنْظَلِيُّ وَابْنُ أَبِي عُمَرَ جَمِيعًا عَنْ ابْنِ عُيَيْنَةَ قَالَ إِسْحَقُ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ عَنْ أَبِي يَعْفُورٍ عَنْ مُسْلِمِ بْنِ صُبَيْحٍ عَنْ مَسْرُوقٍ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ أَحْيَا اللَّيْلَ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ
Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Ibrahim Al Hanzhali dan Ibnu Abu Umar semuanya dari Ibnu Uyainah - Ishaq berkata- telah mengabarkan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Abu Ya'fur dari Muslim bin Shubaih dari Masruq dari Aisyah radhiallahu'anha, ia berkata; Ketika Rasulullah SAW memasuki sepuluh terakhir (Ramadhan), maka beliau menghidupkan malam-malamnya (dengan qiyamullail) dan membangunkan keluarganya serta mengencangkan ikatan kainnya (menjauhi istrinya untuk lebih konsentrasi beribadah)." (Kitab Shahih Muslim).
Giat beribadah
Ramadhan disebut juga Syahrul Ibadah. Ibadah pada bulan Ramadhan memiliki ganjaran yang berlipat ganda dibanding bulan-bulan lainnya.
Rasulullah SAW pun lebih giat beribadah ketika Ramadhan terutama pada sepuluh akhir Ramadhan. Banyak hadits yang meriwayatkan bahwa Lailatul Qadar terdapat pada sepuluh hari terakhir Ramadhan. Seorang Muslim bisa memperbanyak sholat sunnah atau bertadarus dan mentadabburi Alquran, memperbanyak sedekah, dan berdzikir serta bershalawat.
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ وَأَبُو كَامِلٍ الْجَحْدَرِيُّ كِلَاهُمَا عَنْ عَبْدِ الْوَاحِدِ بْنِ زِيَادٍ قَالَ قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَاحِدِ عَنْ الْحَسَنِ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ قَالَ سَمِعْتُ إِبْرَاهِيمَ يَقُولُ سَمِعْتُ الْأَسْوَدَ بْنَ يَزِيدَ يَقُولُ قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْتَهِدُ فِي الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مَا لَا يَجْتَهِدُ فِي غَيْرِهِ
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa'id dan Abu Kamil Al Jahdari keduanya dari Abdul Wahid bin Ziyad - Qutaibah berkata- Telah menceritakan kepada kami Abdul Wahid dari Al Hasan bin Ubaidullah ia berkata, saya mendengar Ibrahim berkata; saya mendengar Al Aswad bin Yazid berkata, Aisyah berkata, "Pada sepuluh terakhir bulan Ramadhan Rasulullah lebih giat beribadah melebihi hari-hari selainnya." (Kitab Shahih Muslim).