Colenak, Kudapan Legendaris Bandung yang Cocok Dijadikan Takjil
Kudapan khas Sunda yang terbuat dari tape singkong (peuyeum) yang dibakar.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Selama ramadhan, takjil atau kudapan manis selalu menjadi buruan untuk menemani santap berbuka. Bagi warga Kota Kembang, colenak merupakan kudapan andalan yang sayang dilewatkan. Kudapan khas Sunda yang terbuat dari tape singkong (peuyeum) yang dibakar dan dicocolkan ke gula merah yang telah dilelehkan, ditambah serutan kepala sebagai topping memang tidak pernah salah untuk dicoba.
Kudapan ini berasal dari Bandung dan diperkenalkan oleh Aki Murdi pada 1930 silam. Usut punya usut, colenak merupakan singkatan dari kata ‘dicocol enak’, mengingat warga Sunda memang sangat gemar menyingkat kata seperti halnya cireng yang merupakan perpendekan dari kata ‘aci digoreng’ atau cilok dari ‘aci dicolok’.
Seperti halnya cireng dan cilok, colenak ini merupakan salah satu kudapan khas Bandung yang legendaris. Salah satu lokasi kios colenak yang diwariskan secara turun-temurun oleh sang mestro, Aki Murdi, adalah Colenak Murdi Putra di Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung.
Colenak Murdi sendiri merupakan salah satu produk kuliner paling tua di Bandung, meski legendaris namun harga yang ditawarkan masih sangat terjangkau yakni Rp 9.000 per porsi dengan tiga pilihan rasa, original, durian dan nangka.
Tak hanya populer di Bandung, colenak juga telah mendunia dan pernah menjadi salah satu kudapan yang dihidangkan dalam Konferensi Asia Afrika (KAA) di Kota Bandung pada 1955 silam. Riwayat colenak yang melegenda juga menginspirasi Accour Group untuk menyajikan kudapan ini di hotel-hotel mereka. Melalui penawaran ‘Ramadhan Wonderful Indonesia’, ramadhan tahun ini, Accor secara khusus mengangkat makanan lokal, yaitu colenak dan kicak sebagai takjil, sekaligus bentuk dukungan terhadap kebangkitan aktivitas masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Untuk makan beratnya, ada itik bumbu rempah.
"Nah bedanya kami kreasikan ini dengan parutan keju di atasnya, jadi ada perpaduan baratnya juga. Hidangan ini bisa disajikan hangat-hangat dan cocok untuk disantap sebagai takjil," kata Executive Chef Hotel Mercure Pantai Indah Kapuk (PIK), Agus Stiono kepada Republika beberapa waktu lalu.
Tak hanya colenak, Accour juga menyajikan kicak, yaitu kudapan asal Yogyakarta yang terbuat dari beras ketan yang ditumbuk halus dan dimasak bersama gula merah, parutan kelapa, pandan, dan irisan buah nangka. Menurut Agus, kicak awalnya merupakan makanan sultan, dan khusus dibuat hanya untuk kalangan sultan saja.
"Kami angkat ini sebagai menu takjil karena memang kicak ini khas, unik, dan hanya ada di bulan Ramadhan, jadi kami ingin coba hadirkan menu unik ini di Accor," kata chef Agus.