Dokter Jelaskan Ragam Faktor Seseorang Terkena Maag

Ada beragam faktor seseorang terkena sakit maag hingga akut.

www.pixahive.com
Ada beragam faktor seseorang terkena sakit maag hingga akut.
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter Spesialis Penyakit Dalam Ari Fahrial Syam mengatakan dalam konferensi virtual bertema 'Kenali dan Atasi Gangguan Lambung Saat Puasa', penyakit tidak enak di perut yaitu dispepsia alias maag dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok fungsional dan endoskopi. Maag di kelompok fungsional, dia melanjutkan, ketika dilakukan endoskopi kemudian tidak ditemukan kelainan. Kemudian ketika dilakukan ultrasonografi (USG) juga tidak terdapat batu empedu. Sedangkan maag kelompok organik ketika dilakukan endoskopi kemudian ditemukan kelainan atau luka, polip, bahkan tumor, kemudian di kerongkongan atau tukak juga ditemukan luka-luka. 

Baca Juga


"Kalau melihat proporsi maag kelompok fungsional, angkanya 60 hingga 70 persen dari orang sakit maag," ujarnya.

Ia menambahkan, masyarakat yang mengalami sakit maag kelompok ini karena beberapa faktor. Pertama, tidak teratur makan yaitu kadang sarapan pagi jam 7, namun karena buru-buru jadi melewatkan makan pagi. Sama halnya ketika makan siang yang bisa dijonsumsi tepat waktu makan siang jam 12, namun jika banyak pekerjaan akhirnya waktu makan siang jadi molor. 

"Akhirnya, lambung jadi bingung kok kadang diisi dalam 4 jam, 6 jam, bahkan 12 jam. Itu yang kita sebut tidak teratur makan," katanya.

Kemudian, ia menyebutkan faktor kedua orang yang mengalami maag fungsional adalah faktor mengonsumsi camilan tidak sehat sepanjang hari. Sebenarnya, dia melanjutkan, goreng-gorengan, coklat, hingga keju adalah makanan yang sebaiknya dihindari oleh lambung. 

Namun, dia melanjutkan, banyak masyarakat yang mengonsumsinya sepanjang hari. Selain itu kebiasaan merokok juga yang seharusnya dihindari namun justru dilakukan. Kemudian faktor ketiga orang terkena penyakit sakit maag kelompok fungsional yaitu terkait stres. 

Ari menyarankan umat Islam yang memiliki penyakit maag namun tidak dalam kondisi akut supaya menjalankan puasa ramadhan. Sebab, puasa membuat pola makan teratur hingga membantu mengendalikan diri.

"Memang buat orang yang sakit maag justru dianjurkan berpuasa. Sebab, sebagian besar 60 hingga 70 persen sakit maag akibat faktor fungsional yang tidak teratur makan dan konsumsi camilan tidak sehat, selain itu juga stres berlebihan," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler