Surga Dibuka dan Neraka Dikunci Saat Ramadhan, Ini Penjelasannya

Saat Ramadhan pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka dikunci.

dok. Republika
Ilustrasi Ramadhan
Rep: Ali Yusuf Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Saat Ramadhan pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka dikunci menjadi bagian dari keutamaan dan keistimewaan bulan Ramadan. Demi mendapat keistimewaan itu, umat Islam sudah sepatutnya berlomba menghidupkan Ramadhan dengan ibadah-ibadah unggulan.

Baca Juga


"Pada bulan Ramadhan Allah  membukakan pintu-pintu surga dan mengunci pintu-pintu neraka, sedang setan-setan dibelenggu," tulis tulis KH Jeje dalam bukunya "Seputar Masalah Puasa, Itikaf, Lailatul Qadar dan Lebaran"

Hal ini kata dia, sebagaimana secara tegas disebutkan dalam hadits shahih.Rasulullah SAW bersabda. "Apabila masuk bulan Ramadhan maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka dikunci, dan setan-setan dibelenggu". (HR. Bukhari-Muslim). Pengertian dibukanya pintu-pintu surga dan dikuncinya pintu-pintu neraka dapat dipahami dari dua sudut penafsiran.

Penafsiran dari tinjauan makna hakiki dan majazi.

KH Jeje menerangkan, dari tinjauan makna lahir (hakiki) dibukanya pintu surga dan dikuncinya pintu neraka menunjukkan bahwa selama Ramadhan, pintu-pintu surga terbuka secara lebar sehingga segala keindahan dan kenikmatan di dalamnya terlihat jelas bagi makhluk-makhluk yang diberi izin Allah SWT untuk melihatnya. Sedang pintu-pintu neraka terkunci sehingga segala kengerian dan penderitaan di dalamnya tidak terlihat selama Ramadhan. 

"Hanya saja mata lahir manusia tidak ada yang bisa dan mampu melihatnya," katanya.

Adapun dari makna majazi atau kiasan, ada beberapa pengertian mengenai terbukanya pintu surga dan terkuncinya pintu neraka selama Ramadhan. 

Pertama, dibukanya pintu surga maknanya terbukanya berbagai kesempatan pahala dan ganjaran yang berlipat ganda dari Allah SWT. Di mana semua amal kebaikan dilipatgandakan melebihi bulan-bulan yang lainnya. 

"Sebaliknya keburukan dan maksiat dipersempit dengan dengan banyaknya kesempatan baik," katanya.

 

Kedua, mungkin saja maknanya bahwa siapa saja orang yang meninggal di bulan Ramadhan akan dijauhkan dari azab kubur sampai selesai bulan Ramadhan dan jika dia seorang mukmin akan dimasukan ke surga sebagai keistimewaan dari bulan Ramadhan.

Ketiga, surga adalah tempat segala kenikmatan dan simbol dari segala kebaikan, pahala, rahmat, dan keridhaan Allah SWT. Dorongan orang mukmin untuk beramal saleh pada bulan Ramadhan jauh lebih besar dibanding pada bulan lainnya. 

Demikian pula pahala amal saleh orang-orang mukmin berlipat ganda melebihi pahala amal saleh pada bulan-bulan lainnya. Pelipatgandaan pahala kebajikan ini terlebih-lebih dengan keberadaan “Lailatul Qadar” yang mengungguli pahala amal saleh seribu bulan.

Keempat, jiwa-jiwa orang beriman di bulan Ramadhan lebih antusias dan semangat dalam melaksanakan amal saleh dan ketaatan dibanding dengan semangat pada bulan manapun. Karena itu, kesalehan pada bulan Ramadhan jauh berlipat ganda dibanding dengan kesalehan dan ketaatan manusia pada bulan lainnya. 

"Sebaliknya keburukan jauh lebih sedikit dibanding dengan keburukan di luar bulan Ramadhan," katanya.

Kelima, neraka adalah tempat segala keburukan dan siksaan serta kemurkaan Allah SWT.  Namun, ampunan dan kasih sayang Allah  pada manusia di bulan Ramadhan berlipat ganda dibanding dengan ampunan dan kasih sayang-Nya di bulan yang lain. 

"Sehingga orang-orang yang masuk neraka di bulan Ramadhan lebih sedikit dibanding dengan yang masuk neraka pada bulan lainnya," katanya.

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler