Jokowi Kritik Para Menteri, Minta Empati Atas Beragam Kesulitan Rakyat

Jokowi minta menteri ceritakan ke rakyat mengapa harga Pertamax naik.

ANTARA/HO-Setpres/Muchlis Jr
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wapres Ma
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta seluruh jajaran menterinya memiliki sense of crisis dan sensitif terhadap berbagai kesulitan yang dihadapi masyarakat saat ini, seperti kenaikan harga barang kebutuhan pokok dan energi. Ia juga meminta agar jajarannya menjelaskan situasi global yang menyebabkan terjadinya kenaikan harga barang termasuk minyak goreng dan Pertamax.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Selasa (5/4), yang diunggah melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden pada Rabu (6/4).

“Seluruh yang hadir di sini anggota kabinet, kepada semua menteri, kepala lembaga agar kebijakan yang diambil itu tepat. Sikap-sikap kita, kebijakan-kebijakan kita, pernyataan-pernyataan kita harus memiliki senses of crisis. Harus sensitif terhadap kesulitan-kesulitan rakyat,” ujar Jokowi.

Ia kemudian menyindir Menteri Perdagangan yang tak memberikan penjelasan apapun terkait kenaikan harga minyak goreng yang sudah terjadi selama empat bulan terakhir ini. “Tidak ada statement, tidak ada komunikasi, harga minyak goreng sudah empat bulan tidak ada penjelasan apa-apa kenapa ini terjadi,” kata dia.

Selain itu, ia juga menyentil jajaran menteri lainnya terkait kenaikan harga Pertamax. Menurut dia, hingga saat ini tak ada penjelasan yang diberikan kepada masyarakat terkait penyebab kenaikan harga BBM ini.
“Yang kedua, Pertamax. Menteri juga tidak menjelaskan apa-apa mengenai ini. Hati-hati. Kenapa Pertamax, diceritain dong kepada rakyat. Ada empati kita gitu lho. Gak ada. Yang berkaitan dengan energi gak ada,” ujarnya.

Karena itu, ia menekankan pentingnya memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap krisis. Penjelasan kepada masyarakat ini dinilai diperlukan untuk menjelaskan bahwa pemerintah juga telah bekerja untuk menangani kondisi kenaikan harga berbagai komoditas saat ini.

“Kalau kerja gak detail, kerja gak betul-betul dilihat betul, dan kita ini diam semuanya gak ada statement, hati-hati dianggap kita ini gak ngapa-ngapain, gak kerja atau mungkin juga gak ngapa-ngapain gak kerja,” kata Jokowi.

Presiden menegaskan agar jajarannya menjelaskan seluruh perkembangan dan kebijakan yang terkait dengan kebutuhan pokok masyarakat, baik itu minyak goreng, beras, kedelai, dan juga gandum. Selain itu, kebijakan yang diambil harus dirumuskan secara tepat.

“Sekali lagi jelaskan situasi global yang sedang sangat sulit, sampaikan dengan bahasa rakyat dan langkah-langkah yang sudah diambil pemerintah itu apa dalam menghadapi krisis dan kenaikan inflasi,” kata dia.

Jokowi mengatakan, hampir semua negara saat ini tengah mengalami krisis baik di sektor energi ataupun pangan. Saat ini, dampak dari krisis global pun telah dirasakan oleh masyarakat, seperti terjadinya kenaikan inflasi dan juga kenaikan harga energi serta bahan pangan.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler