Manfaatkan Smartphone untuk Membuat Film Pendek
Saat ini, ada berbagai ajang kesempatan untuk memamerkan hasil karya kita.
Memiliki gawai yang kian canggih, dapat membuka berbagai peluang untuk menghasilkan karya. Tak hanya membuat foto-foto yang estetik, saat ini dengan perangkat sekelas flagship, kita bahkan sudah bisa membuat karya sinematik berkualitas.
Pada Senin (4/4), Samsung Electronics Indonesia kembali menghadirkan Galaxy Movie Studio 2022. Ajang ini, merupakan wadah bagi para sineas lokal untuk membuat karya secara profesional dengan memanfaatkan smartphone yang mampu menghasilkan movie-like video.
Galaxy Movie Studio 2022 akan membuka kompetisi bagi komunitas film yang terdiri dari para sineas muda Indonesia yang nantinya akan ditemukan satu pemenang untuk membuat film pendek yang dibuat dengan Galaxy S22 Ultra 5G. “Kami ingin Galaxy Movie Studio 2022 dapat memberikan inspirasi cara baru membuat video atau short movie dengan kualitas sangat baik untuk semua orang dan sineas muda khususnya,” ujar Andi Airin, selaku head of MX Marketing, Samsung Electronics Indonesia.
Menurutnya, saat ini dengan menggunakan smartphone pengguna bisa memanfaatkan berbagai fitur untuk menghasilkan video berkualitas sinematik. Misalnya, memanfaatkan fitur Cinematic camera movement untuk menghasilkan rekaman yang smooth dan minim getaran.
Selain itu, untuk mendapat tingkat kecerahan yang tepat ketika merekam, termasuk saat di bawah terik matahari, kita bisa menggunakan fitur Auto frame rate. Kemampuan Nightography juga bisa berguna untuk menghasilkan gambar cerah dan jernih meskipun berada dalam kondisi minim cahaya (low light).
Merayakan Film Indonesia
Tanggal 30 Maret merupakan hari bersejarah bagi komunitas perfilman Indonesia. Pada hari tersebut, produksi film Darah dan Doa (Long March of Siliwangi) karya Bapak Perfilman Indonesia, Usmar Ismail, dimulai pada 1950.
Film tersebut merupakan film Indonesia pertama yang secara resmi diproduksi oleh Indonesia sebagai negara bebas oleh Pusat Film Nasional Indonesia. Sejak itu, Hari Film Nasional selalu dirayakan pada tanggal 30 Maret dengan harapan dapat memperkuat nilai budaya Indonesia yang kaya.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemenbudristek) Hilmar Farid menjelaskan, perfilman Indonesia dari tahun ke tahun telah mengalami peningkatan, meski terimbas pandemi Covid-19. Ia juga mengapresiasi keterlibatan pemerintah daerah dan seluruh masyarakat atas upaya mereka memajukan perfilman Indonesia dalam wujud penguatan pendidikan dan literasi, demi menumbuhkan semangat cinta Tanah Air, pembangunan karakter bangsa, serta peningkatan nilai-nilai budaya.
Sebagai produsen furnitur lokal yang terinspirasi dari keanggunan dan kekayaan Indonesia, Dio Living mengajak seluruh masyarakat Indonesia dari semua kalangan untuk mengapresiasi keanggunan Indonesia melalui karya video pendek 60 detik. Program ini diselenggarakan dan dipromosikan bersama RANS, perusahaan entertaiment milik Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
Sayembara yang diadakan oleh Dio Living X Rans Entertainment dengan tema “Aku dan Indonesia” ini, digelar secara daring di media sosial Instagram mulai 1 Maret 2022 lalu. Program ini dilaksanakan dengan harapan dapat mengangkat kesadaran masyarakat akan menghargai karya anak bangsa dalam bidang perfilman Indonesia.
Selama sayembara berlangsung, terdapat 189 partisipan yang ikut andil dalam Sayembara Karya Anak Bangsa menghasilkan karya video singkat secara kreatif dalam memperlihatkan kebudayaan dan keindahan Indonesia. Hal ini merupakan bukti dari antusiasme masyarakat dalam mendukung kemajuan perfilman Indonesia.
Dari seluruh peserta, Dio Living memilih tiga pemenang dengan karya terbaik untuk menerima uang tunai dan produk furnitur Dio Living sebagai tanda dukungan dan apresiasi hasil video singkat karya anak bangsa.