Agar Ramadhan Meninggalkan Bekas dalam Diri

Amal ibadah di bulan Ramadhan harus dilakukan sebaik-baiknya dari awal hingga akhir.

Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi Ramadhan.
Rep: Rossi Handayani Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ahmad Zubaidi mengatakan, ada beberapa hal yang perlu dilakukan seseorang agar Ramadhan meninggalkan bekas dalam diri. Sekaligus dan menjadi bekal untuk menghadapi 11 bulan lainnya.

"Dengan melakukan amal ibadah bulan Ramadhan sebaik-baiknya dari awal Ramadhan hingga akhir Ramadhan termasuk puasa dan ibadah-ibadah lain yang utama qiyamul lail, dan di akhir ramadhan perbanyak itikaf. Itu secara otomatis itu akan berbekas dalam diri," kata Kyai Zubaidi sapaan akrabnya pada Kamis (7/4/2022).

Kyai Zubaidi mengatakan, menjelang akhir Ramadhan umat diharapkan lebih mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Terlebih di 10 hari terakhir Ramadhan, karena Nabi Muhammad SAW juga turut memperbanyak amalan ibadahnya.

"Sehingga Ramadhan bisa menjadi madrasah sebagai pendidikan jiwa kita, sehingga kita bisa mengarungi 11 bulan lainnya dengan baik dengan tuntunan apa-apa yang sudah kita lakukan di satu bulan Ramadhan ini," ucap Kyai Zubaidi.

Di samping itu, Ahmad Zubaidi juga mengungkapkan pentingnya penyelenggaraan pesantren kilat Ramadhan untuk anak-anak, remaja dan orang dewasa. Menurut dia, di saat tingkat spiritualitas meningkat pada Ramadhan, maka pemahaman agama akan lebih mudah masuk.

"Saya kira pesantren kilat Ramadhan di bulan Ramadhan sangat penting sekali baik untuk anak-anak maupun untuk orang dewasa. Bagi anak-anak tentu sangat penting untuk mengisi waktu-waktu kosong di bulan Ramadhan, yang biasanya sekolah banyak libur dan juga waktu-waktu kosong anak terisi semua," kata Kyai Zubaidi.


Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler