Risiko Tinggi Penyakit Jantung Bisa Terlihat dari Keriput Parah di Dahi

Mengapa keriput di dahi dikaitkan dengan risiko penyakit jantung?

EPA-EFE/NARENDRA SHRESTHA
Lansia (Ilustrasi). Keriput parah di dahi dapat mencerminkan risiko seseorang untuk terkena penyakit jantung.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keriput parah di area dahi dapat membuat sebagian orang merasa tidak percaya diri karena mengganggu estetika. Di samping memengaruhi penampilan, kerut kulit yang dalam di area dahi ternyata bisa mencerminkan risiko penyakit jantung yang dimiliki seseorang.

Menurut studi, orang yang keriputnya dalam di area dahi memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami kematian akibat penyakit kardiovaskular. Risiko tersebut bahkan dapat mencapai 10 kali lipat lebih tinggi.

Studi ini dipimpin oleh peneliti Profesor Yolande Esquirol dari Centre Hospitalier Universitaire de Toulouse dan telah dipresentasikan dalam konferensi tahunan European Society of Cardiology pada 2018. Studi yang berlangsung 20 tahun ini melibatkan sekitar 3.200 orang dewasa berusia 32-62 tahun sebagai partisipan.

Selama studi berlangsung, tim peneliti menganalisis jumlah dan kedalaman keriput yang berada di area dahi para partisipan. Tim peneliti lalu memberikan skor kepada para partisipan berdasarkan hasil analisis itu.

Baca Juga


Skor 0 berarti kulit di area dahi partisipan benar-benar halus tanpa kerutan. Skor 3 berarti ada sejumlah keriput dalam di area dahi partisipan.

Hasil studi mengindikasikan bahwa partisipan yang mendapatkan skor 1 memiliki risiko mengalami kematian akibat penyakit kardiovaskular sedikit lebih tinggi dibandingkan partisipan dengan skor 0. Di sisi lain, partisipan dengan skor 2-3 memiliki risiko hampir 10 kali lipat lebih tinggi untuk mengalami kematian akibat penyakit kardiovaskular dibandingkan partisipan dengan skor 0.

"Semakin tinggi skor keriput Anda, semakin besar peningkatan risiko Anda terhadap kematian akibat penyakit kardiovaskular," ujar Prof Esquirol, seperti dilansir Express, dikutip Jumat (8/4/2022).

Temuan ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk lebih waspada mengenai risiko mereka terhadap penyakit kardiovaskular. Hal ini menjadi penting karena sejumlah faktor risiko penyakit kardiovaskular tak memunculkan gejala dan jarang disadari penderitanya.

Prof Esquirol mencontohkan, hipertensi dan kadar kolesterol yang tinggi merupakan faktor risiko dari penyakit jantung. Akan tetapi, kondisi ini sulit diwaspadai karena tak bisa terlihat dan kerap tak memunculkan gejala. Sebaliknya, keberadaan keriput yang dalam di dahi bisa terlihat dengan mudah.

"Hanya melihat wajah seseorang bisa memberikan tanda peringatan (penyakit kardiovaskular), dan kita bisa memberikan saran untuk menurunkan risiko," jelas Prof Esquirol.

Apa kaitan kerutan dan penyakit jantung?
Kerutan yang dalam di area dahi dapat memberikan gambaran mengenai risiko penyakit kardiovaskular karena pembuluh darah di area tersebut sangat halus. Ini membuat pembuluh darah di area tersebut bisa menjadi lebih sensitif terhadap penumpukan plak yang merupakan penanda kondisi aterosklerosis dan kerap menjadi akar masalah dari penyakit kardiovaskular.

"Pada aterosklerosis, plak menumpuk di dalam arteri, membuatnya menjadi kurang elastis dan menjadi lebih sempit seiring berjalannya waktu," seperti diungkapkan dalam Medical News Today, Jumat (8/4/2022).

Penumpukan plak di dalam pembuluh darah bisa membatasi pasokan oksigen ke organ-organ penting tubuh. Dalam jangka panjang, kondisi ini akan memunculkan masalah kesehatan, bergantung pada organ mana yang terdampak.

Ketika plak menumpuk di dalam arteri koroner, penyakit jantung koroner dan bahkan serangan jantung bisa terjadi kemudian. Tim peneliti mengungkapkan bahwa pemeriksaan keriput di dahi dapat menjadi cara yang murah dan lebih mudah untuk memprediksi kemungkinan seseorang memiliki masalah yang berkenaan dengan penyakit kardiovaskular.

Setelahnya, dokter bisa merekomendsikan pasien untuk menjalani tes lipid. Pengukuran tekanan darah juga diperlukan.

"Keriput dahi bisa menjadi penanda aterosklerosis," jelas Prof Esquirol.

Ini merupakan studi pertama yang menunjukkan adanya hubungan antara keriput dahi dengan penyakit kardiovaskular. Prof Esquirol mengatakan, temuan ini perlu dikonfirmasi melalui studi lebih lanjut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler