Zelenskyy Berterima Kasih Atas Kunjungan Inggris dan Austria
Zelenskyy mengatakan negara-negara demokrasi bersatu untuk menghentikan perang.
REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy berterimakasih pada pemimpin Inggris dan Austria atas kunjungan mereka ke Kiev, Sabtu (9/4/2022). Ia juga meminta dukungan lebih lanjut.
Dalam pidato rutinnya yang dirilis melalui video, Zelenskyy juga berterimakasih pada Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Atas penggalangan dana yang mengumpulkan lebih dari 10 miliar euro untuk pengungsi Ukraina.
Zelenskyy mengatakan negara-negara demokrasi bersatu untuk menghentikan perang. Perdana Menteri Boris Johnson dan Kanselir Austria Karl Nehammer menjadi pemimpin negara Eropa terakhir yang bertemu Zelenskyy di Kiev.
"Karena agresi Rusia tidak hanya terbatas pada Ukraina saja, untuk menghancurkan kebebasan dan kehidupan kami, seluruh Eropa merupakan target Rusia," kata Zelenskyy.
Zelenskyy juga kembali mengulang seruannya untuk mengembargo minyak dan gas Rusia yang ia sebut sebagai sumber "kepercayaan diri dan impunitas" Rusia.
"Namun Ukraina tidak punya waktu untuk menunggu, kebebasan tidak memiliki waktu untuk menunggu, ketika tirani memulai agresi ini melawan semua yang menjaga perdamaian di Eropa, tindakan harus segera diambil," katanya.
"Dan embargo minyak merupakan langkah pertama, terutama pada semua negara demokrasi, semua peradaban dunia, kemudian Rusia akan merasakannya, mereka akan mencari perdamaian, untuk menghentikan kekerasan tanpa perasaan," tambah Zelenskyy, dilansir dari AP, Ahad (10/4/2022).