Kantor Pos Cianjur Cairkan Rp 15 Miliar Uang Pekerja Migran
Penurunan pengiriman uang dari pekerja migran sudah terjadi sejak dua tahun terakhir.
REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Kantor Pos Indonesia cabang Cianjur, Jawa Barat, telah mencairkan uang kiriman pekerja migran sebesar Rp 15 miliar sepanjang puasa, atau sedikit menurun dibandingkan periode sebelum terjadinya pandemi. Kepala Bagian Pelayanan Kantor Pos Cianjur, Ahmad Syarif di Cianjur, Rabu (13/4/2022) mengatakan penurunan pengiriman uang dari pekerja migran sudah terjadi sejak dua tahun terakhir karena pandemi berkepanjangan. Karena banyak pekerja migran yang kesulitan melakukan pengiriman.
"Pembatasan selama pandemi hampir sama di seluruh dunia, sehingga pekerja migran di Timur Tengah, kesulitan melakukan transaksi pengiriman uang. Ditambah banyaknya pekerja migran yang memilih pulang ke Indonesia sejak ada kelonggaran," katanya.
Penurunan pengiriman uang melalui kantor pos tersebut mencapai 60 persen dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi. Padahal beberapa tahun lalu, pihaknya bisa mencairkan uang kiriman per hari di atas Rp 15 miliar.
"Sebelum pandemi kami bisa melayani 500 sampai 1.000 transaksi per hari, berbeda dengan sekarang, hanya di angka 150 hingga 200 transaksi saja dengan perputaran per hari di angka Rp 1,5 miliar. Namun transaksi akan lebih meningkat sepekan menjelang hari raya," katanya.
Untuk tetap memberikan pelayanan maksimal, pihaknya memberikan waktu lebih hingga pukul 20.00 WIB yang biasa hanya dibuka dari pagi hingga sore, agar seluruh nasabah dapat terlayani. "Selain menambah waktu pelayanan, kami mengoptimalkan pelayanan di 27 Kantor Cabang Pembantu (KCP) kantor pos yang tersebar di wilayah Cianjur. Sehingga mereka yang hendak mencairkan kiriman dapat terlayani maksimal," katanya.
Sementara itu, sejumlah nasabah yang hendak mencairkan uang kiriman dari saudaranya yang bekerja di luar negeri, menyatakan sengaja baru mengambil uang untuk digunakan pada puasa guna membeli kebutuhan menjelang lebaran. "Awal puasa saya masih dapat menggunakan kiriman gaji istri bulan sebelumnya. Untuk pertengahan puasa kami mengambil lagi untuk kebutuhan lebaran anak-anak. Saya mengambil kiriman istri yang bekerja di Arab Saudi sejak satu tahun yang lalu," kata seorang nasabah warga Kecamatan Cilaku, Rahmadi (37).