JIC Gelar Pameran Kaligrafi Kontemporer Internasional

Pameran Kaligrafi Kontemporer Internasional ini disebut akan digelar selama sepekan.

Republika/Mahmud Muhyidin
Pameran Kaligrafi(ilustrasi)
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta Jakarta Islamic Center (JIC) menghadirkan Pameran Kaligrafi Kontemporer Internasional. Acara ini merupakan pembuka dari serangkaian kegiatan lain, dengan mengangkat tema The Power of Quran.

Baca Juga


Ketua panitia penyelenggara sekaligus Direktur Islamic Exhibition, M. Arif Syukur, mengucapkan terima kasih kepada JIC yang telah memberika fasilitas untuk acara ini. Rasa terima kasih juga disampaikan kepada para kaligrafer, yang sudah hadir dan berpartisipasi, baik dalam pameran daring dan luring.

"Ini adalah acara yang dilaksanakan pertama kali secara offline. Pandemi tidak mengurangi rasa kreatif kita, dimana sebelumnya pemaran dilaksanakan secara daring. Mudah-mudahan ke depannya virus ini segera berlalu dari negara ini," ujar dia dalam kegiatan Peluncuran Pameran Kaligrafi Kontemporer Internasional, Jumat (15/4/2022).

Pameran Kaligrafi Kontemporer Internasional ini disebut akan digelar selama satu minggu, mulai dari 15 sampai 22 april 2022. Ia menyampaikan, peserta yang hadir mengikuti pameran kontemporer ini sebanyak 26 negara, dengan 71 seniman berasal dari Indonesia dan 31 seniman dunia.

Adapun negara-negara yang mengikuti pamerana dalah India, Malaysia, Iran, Tunisia, Bangladesh, Mesir, Iraq, Algeria, Libanon, Pakistan, Marocco, China, Saudi Arabia, UAE, Inggris, Amerika, Syiria, Bahrain, Uzbekistan, Libya, Yaman, Kuwait, Afganistan, Thailand dan  Srilangka.

"Kegiatan ini merupakan bagian dari proyeksi membangun sebuah peradaban Islam, khususnya JIC, menjadikan Jakarta sebagai pusat transaksi seni kaligrafi Islam di Indonesia dan dunia," ujar dia

 

 

Lebih lanjut, Arif Syukur juga menyebut cita-cita tersebut akan terus diupayakan. Harapannya, agar Indonesia bukan hanya menjadi pengikut tetapi juga penggerak yang terdepan.

Ia berharap dengan sajian karya-karya yang ada, dengan tema tersebut, bisa menyadarkan umat Islam bahwa tidak cukup hanya mengisi literasi tekstual pada diri sendiri. Literasi visual, khususnya dalam dakwah syiar menggunakan seni, juga disebut merupakan hal yang penting.

Kepala Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta (PPIJ) JIC, KH Muhhamad Subki, menyampaikan kegiatan ini merupakan rangkaian awal dari rentetan agenda nuzulul Quran. Ke depannya, akan ada banyak kegiatan lain yang diselenggarakan oleh JIC.

"Insya Allah akan ada banyak kegiatan lainnya selama satu pekan ini. Ada acara santunan bagi anak-anak yatim piatu, yang mencakup 500 anak-anak," ucapnya.

Tak hanya itu, nantinya ada kegiatan Khotmul Kubro bersama 500 santri Pondok Pesantren Sulaimaniyah dan warga di sekitar JIC. Selain itu, agenda Ngabuburt di JIC bersama Alquran akan dilaksanakan mulai ba'da Ashar pada Senin (18/4/2022) nanti.

Kiai Subki menyampaikan rentetan kegiatan ini merupakan bentuk syiar yang ingin dikembangkan di sekitar Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta. JIC ingin secara bertahap membangun diri agar menjadi pusat peradaban dan kegiatan-kegiatan syiar keislaman.

 

 

Dalam sambutannya, Gubernur DKI Anies Baswedan menyampaikan selamat atas terselenggaranya kegiatan pameran ini. Seni kaligrafi disebut sebagai bagian dari seni yang mengandung dakwah syiar islam, dimana setiap lekuk huruf yang digoreskan ada asmaul husna yang terus digaungkan.

"Kalimat-kalimat di dalam ayat-ayat Alquran yang indah, yang membuka cakrawala serta junjungan kepada Nabi Muhamamd SAW, harapannya menjadi pengingat bagi kita semua untuk meneladani dan menjalankan seluruh sunnahnya, serta mendorong peningkatan derajat ketakwaan kit," ujar dia.

Ia menyebut pameran internasional tersebut diikuti oleh kaligrafer dari 26 negara. Harapannya, hal ini bisa menjadi salah satu daya tarik untuk wisata religi dan literasi visual bagi seluruh masyarakat. 

Turut memberikan sambutan adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno. Ia menyebut perubahan dunia yang begitu cepat memberikan ruang kreasi bagi seniman, termasuk seniman kaligrafi, untuk terus beradaptasi.

Gagasan JIC untuk mengisi peradaban dengan syiar dakwah melalui pameran yang dihadiri oleh seniman dari 26 negara disebut harus terus dikembangkan, dalam pengayaan khazanah keislaman Indonesia dan dunia.

"Kemenparekraf terus mendorong dan memberikan dukungan bagi seniman kaligrafi untuk mewarnai negara dengan syiar dakwah, melalui seni yang bersifat universal, agar kehidupan berbangsa dan bernegara menjadi indah. Seni menghadirkan keindahan yang dapat dinikmati oleh siapapun," katanya. 

Sandiaga Uno juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada JIC, para peserta pameran khususnya kaligrafer, yang telah memberi warna pada bulan Ramadhan ini. Ia lantas menyampaikan harapan, agar kegiatan tersebut semakin membangkitkan ekonomi. 

 

Dengan mengangkat tema The Power of Quran, hal ini memberikan makna bahwa ada satu sumber kekuatan yang menjadi mukjizat Nabi Muhammad yang kekal sepanjang zaman. Pesan-pesan dalam Alquran tidak akan pernah pupus ditelan zaman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler