Kemenkes: Baru 9 Provinsi dengan Cakupan Vaksinasi Booster di Atas 50 Persen

Lebih dari 392 juta dosis vaksin Covid-19 telah disuntikkan

Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin penguat atau vaksin booster kepada warga di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (24/4/2022). PBNU bersama Kepolisian Republik Indonesia dan Kementerian Agama menggelar vaksinasi booster untuk 1 juta masyarakat diseluruh Indonesia sebagai upaya mengantisipasi adanya ledakan kasus Covid-19 saat momentum mudik dan lebaran 2022. Vaksinasi tersebut digelar selama 4 hari mulai Kamis (21/4) hingga (24/4), di kantor PCNU, PWNU, Kemenag dan kantor Polisi juga disejumlah lembaga pendidikan dan pesantren NU di seluruh Indonesia.
Rep: Amri Amrullah Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas mudik jelang Lebaran akan semakin tinggi, tetapi pelaksanaan vaksinasi booster di Tanah Air masih rendah. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat baru sembilan Provinsi di Indonesia yang telah mencapai cakupan vaksinasi booster lebih dari 50 persen.

Baca Juga


Hal tersebut dikatakan Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi. Menurutnya, capaian vaksinasi booster masih relatif rendah, sehingga perlu dilakukan percepatan agar cakupannya tinggi. “Baru sembilan provinsi yang cakupan vaksinasi booster-nya mencapai di atas 50 persen dan sisanya masih banyak di bawah 50 persen,” kata Nadia, Kamis (21/4/2022).

Masih rendahnya pelaksanaan vaksin booster ini menurut dia, perlu terus digiatkan kembali. Sebab melalui vaksinasi booster, masyarakat bisa mencegah risiko terinfeksi Covid-19, maupun dirawat dengan gejala berat.

Oleh karena itu, Pemerintah terus mengimbau masyarakat untuk mengikuti program vaksinasi lengkap dua dosis ditambah dengan booster. Ia mengatakan saat ini sudah ada 22 provinsi di Indonesia yang capaian vaksinasi di atas 70 persen.

“Diharapkan daerah-daerah lain untuk segera mempercepat vaksinasi dan masyarakat bisa mendapatkan vaksinasi lanjutan sesuai waktunya. Orang tua atau lanjut usia (lansia) harus mendapatkan perlindungan dari resiko terinfeksi Covid-19,” kata Nadia.

Hingga saat ini ada enam provinsi yang cakupan vaksinasi lengkap mencapai 70 persen untuk lansia. Itu menjadi tantangan karena apabila tidak mengajak lansia untuk divaksinasi maka semakin beresiko terinfeksi dan bergejala berat akibat Covid-19.

Meurutnya, korban meninggal akibat vaksinasi Covid-19 didominasi para lansia yang seharusnya bisa diberikan keamanan dari vaksinasi. Saat ini sudah lebih dari 392 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke lebih dari 60 persen dari total populasi Indonesia telah menerima vaksinasi Covid-19.

"Sebanyak 198 dosis vaksinasi pertama, sebanyak 162 juta dosis kedua, dan 31,2 juta dosis ketiga," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler