Salah Satu Penyebab Perkawinan Anak: Pengetahuan Orang Tua Soal Kesehatan Reproduksi Minim

Perkawinan anak juga terjadi karena komunikasi kesehatan reproduksi dianggap tabu.

MGROL100
Ilustrasi pernikahan dini. Pernikahan anak terjadi akibat beragam penyebab, salah satunya kurangnya pengetahuan orang tua mengenai kesehatan reproduksi.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog Fania Kusharyani mengatakan, salah satu penyebab terjadinya perkawinan anak adalah kurangnya pengetahuan orang tua mengenai kesehatan reproduksi. Terbatasnya akses ke layanan kesehatan dan reproduksi bagi remaja juga menjadi pemicu.

Baca Juga


"Mereka kurang pengetahuan mengenai kesehatan remaja, kesehatan reproduksi, apa dampak-dampak negatif dari hubungan seksual di usia dini," kata Fania dalam webinar bertajuk "Kapan Usia Kawin Anak yang Berisiko?" yang diikuti di Jakarta, Jumat (22/4/2022).

Selain itu, orang tua juga kesulitan mengomunikasikan kesehatan reproduksi dan masalah seksualitas pada anak dan remaja. Percakapan itu masih dianggap tabu di Indonesia.

"Itu yang dapat menghambat anak-anak untuk mengetahui pentingnya menjaga diri," kata Fania.

Penyebab lainnya, adanya kekhawatiran orang tua akan masa depan anak serta kurangnya kedekatan orang tua dan anak remaja. Padahal, kedekatan hubungan orang tua dan anak penting untuk mencegah terjadinya perkawinan usia anak.

Selain itu, faktor lainnya adalah anak kurang memiliki informasi tentang kesehatan dan isu reproduksi serta kurangnya informasi dan kesadaran terkait dampak kesehatan maupun psikologis dari perkawinan usia dini. Sementara Asisten Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak atas Pengasuhan dan Lingkungan Kementerian PPPA Rohika Kurniadi Sari mengajak semua pihak untuk memutus mata rantai perkawinan usia anak.

"Isu ini memang kita harus putus mata rantainya bersama-sama," kata Rohika.

Menurut Rohika, pernikahan tidak seharusnya terjadi karena sebuah romantisme saja. Ia mengingatkan pengetahuan dan kompetensi yang cukup untuk membangun sebuah keluarga juga dibutuhkan.

"Sekali lagi, menikah itu tidak hanya sebuah romantisme belaka, tapi juga (harus) punya pengetahuan atau kompetensi yang tentu saja harus dibangun di dalam keluarga," katanya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler