Presiden Mesir, Raja Yordania dan Pemimpin UEA Bahas Al Aqsa

Kawasan Timur Tengah dinilai membutuhkan perdamaian, stabilitas serta kerja sama

AP/Mahmoud Illean
Jamaah Muslim yang dibungkus dengan bendera Palestina berdoa selama bulan suci Ramadhan di depan kuil Dome of the Rock di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Jumat, 15 April 2022.
Rep: Kamran Dikarma Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi, Raja Yordania Abdullah II, dan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohammed bin Zayed melakukan pertemuan trilateral di Kairo, Ahad (24/4/2022). Mereka membahas sejumlah isu regional dan global, termasuk soal perkembangan di Masjid Al Aqsa.

"Ketiga pemimpin turut menyinggung perkembangan yang terjadi di kota Yerusalem dan Masjid Al Aqsa, menekankan perlunya menghentikan praktik yang melanggar kesucian masjid serta mengubah status quo di sana selain menghindari eskalasi dan menenangkan situasi," kata kantor berita UEA, Emirates News Agency (WAM), dalam laporannya.

Sisi, Raja Abdullah II, dan Sheikh Mohammed sepakat bahwa kawasan Timur Tengah membutuhkan perdamaian, stabilitas, serta kerja sama guna mempromosikan pembangunan. Dengan demikian aspirasi masyarakat di kawasan untuk kemajuan dan kemakmuran dapat tercapai.

Ketiga pemimpin itu turut membahas perkembangan konflik di Ukraina. Mereka meminta semua pihak yang terlibat mengerahkan upaya maksimal dengan memprioritaskan diplomasi guna mengakhiri pertempuran.

Menurut WAM, pertemuan trilateral di Kairo bertujuan membahas penguatan aksi bersama Arab dan pentingnya koordinasi timbal balik dalam menghadapi tantangan serta krisis yang melanda kawasan tersebut. Tantangan yang mengancam keamanan dan stabilitas kawasan turut menjadi topik pembahasan.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler