BPBD Jabar Sebut Ada 87 Titik Rawan Longsor di Jalur Mudik

BPBD Jabar menyebutkan ada 87 titik rawan longsor di jalur mudik.

Edi Yusuf/Republika
Sejumlah kendaraan melaju di Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. BPBD Jabar menyebutkan ada 87 titik rawan longsor di jalur mudik.
Rep: Arie Lukihardianti Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Para pemudik diminta berhati-hati ketika melewati daerah rawan bencana di Jabar selama periode 29 April-8 Mei mendatang. Pada musim hujan, bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan angin puting, serta bencana lain berpotensi menghambat perjalanan mudik.

Baca Juga


Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat mencatat ada 87 titik rawan longsor (56 di jalan provinsi, 31 jalan nasional) dan 30 titik rawan banjir (25 jalan provinsi, 15 jalan nasional).

Menurut Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jabar Budi Juanda, untuk wilayah Pantai Utara (Pantura) pemudik wajib mewaspadai gangguan akibat bencana angin puting beliung dan rob.

"Kondisi Pantura dan jalur selatan berbeda. Di Pantura harus waspadai kemungkinan angin puting beliung dan banjir terutama akibat rob," ujar Budi.

Budi mengatakan, hujan diprediksi masih akan turun dengan deras di wilayah Pantura. Inilah yang akan menyebabkan munculnya banjir akibat air laut meluap atau rob.

Sementara di jalur selatan, kata dia, kewaspadaan berbeda. Di jalur selatan dan tengah, pemudik wajib mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti longsor,  banjir dan tanah bergerak.

Budi mengatakan Jabar memang memiliki banyak titik lokasi bencana yang harus diwaspadai. Ia menyatakan sejak Januari hingga April 2022 sudah tercatat sekitar 400 kejadian.

"Artinya, potensi memang ada ditambah dengan adanya pergerakan orang pas mudik," katanya.

Selain bencana alam, Budi juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap Covid-19. Pergerakan orang dalam jumlah besar harus diantisipasi dengan prokes yang ketat.

Untuk mengantisipasi, Jabar menyiagakan 22 Disaster Relieve Unit (DRU) dilengkapi alat berat yang dapat dipakai sewaktu-waktu jika ada bencana. BPBD juga menyediakan posko di wilayah kabupaten/kota yang rawan bencana yang diisi petugas BPBD, Dishub, Damkar, PMI, ORARI, hingga pramuka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler