Seminar Entrepreneur Universitas BSI Sukses Digelar Selama Dua Pekan

Seminar bertujuan mengubah pola pikir mahasiswa dari pekerja jadi pengusaha

Universitas Bina Sarana Informatika
Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melalui BSI Entrepreneur Center (BEC) dan Incubator Center Universitas BSI (IC UBSI) sukses mengadakan seminar entrepreneur.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) melalui BSI Entrepreneur Center (BEC) dan Incubator Center Universitas BSI (IC UBSI) sukses mengadakan seminar entrepreneur selama dua pekan, terhitung dari 11-23 April secara daring, melalui Zoom.

Seminar ini diikuti mahasiswa Universitas BSI yang mendapatkan mata kuliah Entrepreneurship dan pelaksanaan dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama dilaksanakan pada pukul 08.00-11.00 Wib dan sesi kedua pada pukul 13.00-16.00 Wib.

Kegiatan ini mendatangkan beberapa narasumber profesional di bidangnya, seperti Ratih Astarina, seorang trainer dari Terampil dan business development lead di Lazada. Juga ada Ferry Dafira selaku trainer dari Terampil yang merupakan pemilik dan managing director di Gratyo Businessversity.

Ketua IC UBSI sekaligus kepala bagian BEC, Fuad Nur Hasan membuka seminar tersebut dengan mengenalkan apa itu Incubator Center. Ia mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk dapat mengubah pola pikir mahasiswa dari pekerja menjadi pengusaha.

“Sebagai mahasiswa, harus termemotivasi untuk memulai usaha sejak dini. Agar mahasiswa dapat mengetahui tips dan trik dari pelaku bisnis dalam menghadapi permasalahan dunia usaha, serta mampu memberikan pengetahuan tentang cara membidik peluang bisnis,” ujar Fuad, saat sesi webinar terakhi, pada Sabtu (23/4/2022).

Sementara itu, Ratih Astarina membahas materi tentang networking dalam webinar tersebut. Menurutnya, hal pertama yang dilakukan adalah build (membangun) terlebih dahulu, mindset dari networking itu seperti apa. Kemudian nanti akan dibahas bagaimana untuk memulai dari networking itu sendiri.

“Kenapa networking dibutuhkan dalam dunia entrepreneur? Untuk meningkatkan social capital (asset social), meningkatkan skill set dan pengetahuan umum agar tahu tren saat ini bagaimana, serta menemukan kesempatan bisnis dan market. Selain itu, bermanfaat juga untuk meningkatkan brand dan awareness, serta menumbuhkan self confident,” ungkap Ratih.

Lanjutnya, dalam membangun networking, bisa memulai dengan circle yang dimiliki, kemudian tentukan target audience. Lalu bangun personal branding melalui personal presence dan yang terakhir follow up dan bangun relasi.

Be yourself and be authentic, jadilah versi terbaik dari diri anda sendiri,” tandasnya.

Sedangkan, di sesi kedua, Ferry membahas dengan menjelaskan enam strategi marketing terbaik untuk pebisnis pemula. “Ada cara agar customer antre untuk mendapatkan produk kita. Kita harus paham fundamentalnya marketing. Fundamental marketing yang paling dasar yakni persepsi adalah realitas,” kata Ferry.

Lanjutnya, pelaku entrepreneur harus jago membangun persepsi dari produk sendiri. Customer ketika membeli sesuatu, yang mereka beli adalah persepsi tentang produk atau jasa tersebut. Dikatakan bisa berhasil membuat usaha ramai, jika produk dan jasanya bagus.

“Kita juga harus ahli dalam memarketingkan persepsinya. Jadi, persepsi realitas pelaku entrepreneur dan persepsi pelanggan tentang bisnis sebagai realitas mereka,” pungkasnya.

Selain itu, ia juga memberikan ilmunya berupa Gratyo Marketing Pyramid yang di dalamnya memiliki tiga tingkatan. Tingkatan pertama adalah membangun awareness, tingkat kedua membangun perception dan ketiga membangun behavior.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler