Muqabalah, Tradisi Membaca Al-Qur’an Selama Ramadhan di Italia
Muqabalah, Tradisi Membaca Al-Qur’an Selama Ramadhan di Italia
Oleh: Maryolanda Zaini
(Mahasiswa Sarjana pada program Philosophy, International Studies and Economics (PISE); Ca’ Foscari University of Venice, Italia; Warga Muhammadiyah di Italia)
Bulan Ramadhan menjadi momen yang dinanti-nanti oleh umat Islam penjuru dunia. Berpuasa selama sebulan penuh sudah menjadi kewajiban bagi setiap individu yang beriman. Selain amalan wajib seperti berpuasa dan zakat fitrah, ada beberapa amalan yang disunnahkan di bulan Ramadhan diantaranya menunaikan ibadah Sholat Tarawih, bersedekah, dan membaca Al-Qur’an. Diantara 3 hal tersebut, setiap muslim akan ber-fastabiqul Khairat dalam membaca Al-Qur’an atau di Indonesia sering kita kenal dengan tadarusan. Tadarusan merupakan ibadah membaca dan mempelajari Al-Qur’an dengan didengungkan dan bacaannya didengarkan oleh orang lain. Kegiatan tadarusan awam nya dilakukan setelah ibadah sholat Isya’ dan Tarawih. Di Indonesia, Tadarusan biasanya diadakan mulai dari kalangan remaja hingga sampai lansia.
Jika di Indonesia memiliki Tadarusan, berbeda dengan belahan dunia lainnya yang lebih mengenal dengan istilah Muqabala. Jika ditelisik lebih dalam, Muqabala hampir tidak ada bedanya Tadarusan Indonesia, saya yang saat ini tinggal di Venesia pun juga merasakan antusiasme jama’ah dalam mendengarkan ayat demi ayat, surat demi surat dilantunkan oleh Imam Masjid dari Komunitas Turki ini. Berbicara asal usul, Muqabala diambil dari hadits otentik dan dilakukan selama dua kali selama Ramadhan terakhir yang diikuti oleh Nabi Muhammad sebelum meninggalkan dunia. Menurut Imam Muslim, Nabi Muhammad mendengarkan malaikat Jibril membaca ayat-ayat Al-Quran dand ia kemudian membacakannnya kembali. Kemudian, para sahabat dan anggota keluarga mereka juga mengadakan Muqabala selama Ramadhan dan Nabi Muhammad akan mendengarkan orang-orang yang membaca Alquran.
Tradisi ini berlanjut pada Dinasti Abbasiyah, pada masa kepemimpinan Harun al-Rashid dimana beliau memiliki sekitar 100 pelayan yang menghafalkan Al-Quran dan mendengarkan mereka di istananya. Tidak ada perubahan dalam tradisi Muqabala di dunia hingga saat ini. Setiap negara memiliki jadwal mulai Muqabala, ada yang memulai sebelum Ramadhan, pertama malam Ramadhan bahkan ada yang sudah mulai 15 hari sebelum Ramadhan. Tradisi Muqabala saat ini tersebar di beberapa negara Asia, Balkan dan Afrika, seperti Turki, Mesir, Uganda, Makedonia Utara dll. Jika anda saat ini menetap di Turki, maka anda tidak akan asing dengan tradisi bulan Ramadhan yang satu ini.
Saya pun tak ingin ketinggalan dengan kegiatan Muqabala di Venesia, Italia yang notabene Islam sebagai agama minoritas namun saya beruntung dipertemukan dengan komunitas Muslim Turki di sini yang masih menjaga tradisi tersebut. Kegiatan Muqabala di sini biasanya dimulai pada malam pertama Ramadhan yang akan dibacakan oleh seorang Imam yang memiliki suara indah dan bacaan fasih. Muqabala akan dilakukan sebelum pelaksanaan sholat Isya’ dan Tarawih dengan dibacakan satu juz Alquran tiap malamnya dan akan selesai pada akhir Ramadhan ditutup dengan pembacaan doa Khatmil Qur’an.
Tahun lalu, muqabala dilaksanakan secara online karena seluruh kegiatan ibadah tarawih berjamaah ditiadakan menimbang pembatasan atau lockdown selama pandemi covid-19. Oleh karenanya, semua jama’ah masjid di sini sangat bersyukur dan antusias dengan dilonggarkannya pembatasan aktivitas untuk kegiatan peribadatan agama tahun ini.