Masjid Pertevniyal Valide Sultan, Arsitektur Gaya Eklektik di Istanbul
Masjid ini memiliki gaya arsitektur yang berbeda dalam satu struktur.
REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Gaya eklektik adalah kumpulan gaya arsitektur yang berbeda dalam satu struktur. Gaya arsitektur ini mendominasi periode abad ke-19 dan ke-20, terutama di Eropa dan Amerika yang muncul dari kebutuhan akan inovasi.
Salah satu gambaran dari arsitektur elektik yang bisa dilihat saat ini adalah Masjid Sultan Pertevniyal Valide di Istanbul, yang dibangun pada masa Kesultanan Ottoman. Ini merupakan tren arsitektur unik yang menggunakan dua atau lebih gaya arsitektur secara bersamaan.
Bangunan dengan nama yang juga unik ini, dibangun antara tahun 1869 dan 1871 oleh Pertevniyal Sultan, istri Sultan Mahmud II dan ibunda Sultan Abdülaziz. Valide sultan (ibu sultan) sangat mementingkan pembangunan masjid dan dirancang sebagai kompleks yang terdiri dari sekolah, makam, muvakkitane (tempat di mana waktu sholat dihitung), air mancur, dan masjid.
Bangunan ini terletak di distrik Aksaray Istanbul. Aksaray sendiri telah menjadi pusat perdagangan dan transportasi penting bagi banyak peradaban sejak zaman kuno. Sebuah lokasi pusat Istanbul, dari Era Romawi hingga Kekaisaran Ottoman. Beberapa bangunan megah dari Kekaisaran Ottoman masih berdiri di sini.
Tidak ada informasi yang jelas tentang arsitek Masjid Sultan Pertevniyal Valide. Sumber yang berbeda menyebut arsitek yang berbeda.
Sementara beberapa sumber, misalnya, menulis pelukis dan desainer Italia Pietro Montani adalah arsitek masjid bersejarah ini dan menurut sumber lain, Sarkis dan Agop Balyan dari keluarga Balyan, yang termasuk di antara arsitek istana Ottoman adalah nama-nama di baliknya.
Dilansir dari Daily Sabah, Ahad (24/4/2022), masjid ini secara arsitektur sangat berbeda dari masjid klasik dengan desain neo-gotiknya. Dibangun dalam gaya eklektik, ia menggabungkan gaya klasik Ottoman, Moor, Turki, gotik, dan renaisans.
Masjid ini juga memiliki empat lengkung besar, yang diletakkan di atas empat kaki, dan satu kubah. Kubah tunggal masjid ini tinggi tetapi kecil. Ada batu yang kuat di fasad masjid. Demikian pula dekorasi lukisan tangan yang didominasi warna biru yang dipoles dengan emas disepuh memanjang di seluruh interior masjid.
Halaman masjid dapat dimasuki melalui tiga pintu di Timur, Barat dan Utara. Pintu di halaman masjid yang menghadap ke alun-alun Aksaray adalah salah satu contoh paling indah dari pasangan batu Ottoman.
Perpustakaan masjid dipindahkan ke Perpustakaan Süleymaniye. Dalam penataan alun-alun yang dibuat di alun-alun Aksaray antara tahun 1956-59, beberapa elemen masjid dihilangkan atau lokasinya diubah.
Karena Aksaray adalah salah satu distrik pusat Istanbul. Oleh karena itu, siapapun yang ingin mengunjungi situs ini dapat dengan mudah mencapainya dari berbagai bagian kota. Pengunjung bisa datang dari banyak tempat dengan menyambung ke trem T1, yang berhenti tepat di depan masjid. Setelah mengunjungi masjid, pengunjung juga dapat mengikuti tur unik Istanbul menyusuri bangunan bersejarah yang indah.