Keutamaan Puasa Syawal

Puasa di bulan Syawal adalah salah satu puasa yang disunnahkan.

ANTARA/Jojon
Seorang anak memapah ibunya yang lansia usai menjalankan Shalat Idul Fitri di Lapangan Sorumba, Ranomeeto, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (2/5/2022). Pemerintah RI menetapkan 1 Syawal 1443 Hijiriah jatuh pada Senin (2/5/2022) berdasarkan sidang isbat. Keutamaan Puasa Syawal
Rep: Muhyiddin Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menjalani ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan, seharusnya amal saleh terus ditingkatkan. Karena itu, setelah Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah, umat Islam bisa melakukan ibadah puasa yang dikenal dengan puasa Syawal. 

Baca Juga


Puasa di bulan Syawal adalah salah satu puasa yang disunnahkan. Selain dapat menutup kekurangan puasa wajib, puasa sunnah di bulan Syawal juga memiliki keutamaan dan pahala yang besar.

Apa saja keutamaan dari kesunahan puasa enam hari di bulan Syawal? Puasa Ramadhan yang dijalani selama sebulan lamanya menjadi berlipat-lipat lagi nilainya jika dilengkapi dengan berpuasa enam hari di bulan Syawal. Dalam sebuah hadits dinyatakan berpuasa enam hari setelah Idul Fitri akan menerima pahala layaknya puasa selama satu tahun. 

Dari Tsauban Ra bekas budak Rasulullah SAW, dari Rasulullah SAW, bahwasanya beliau bersabda, “Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, maka seakan-akan dia berpuasa setahun penuh. Dan barang siapa berbuat satu kebajikan maka ia akan mendapat sepuluh pahala yang semisal. “ (HR Ibnu Majah dan Ahmad). 

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa berpuasa Ramadhan, kemudian diikuti dengan berpuasa enam hari saat Syawal, dia seperti berpuasa setahun." (HR. Muslim).

Dalam redaksi lain dinyatakan, "Puasa sebulan Ramadhan (sama) dengan puasa sepuluh bulan. Dan, puasa enam hari saat Syawal (sama) dengan puasa dua bulan. Dengan demikian, sama dengan puasa setahun." (HR. An-Nasa'i).

Selain itu, keutamaan puasa di bulan Syawal itu layaknya puasa sepanjang waktu. Dari Abu Ayyub Al-Anshari Ra bahwasanya aku berbicara kepadanya, Rasulullah SAW berkata, “Barang siapa yang melaksanakan puasa pada bulan Ramadhan kemudian ia menambahkan dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka seolah-olah ia berpuasa sepanjang waktu (satu tahun).” (HR Muslim, Abu Dawud, At Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).

Sementara itu, Syaikh Muhammad bin Shalil Al-Utsaimin dalam bukunya Tuntunan Tanya Jawab Akidah, Shalat, Zakat Puasa dan Haji (Fatawa Arkanul Islam) menuliskan, Ahlul ilmi berkata bahwa puasa di bulan Syaban dan puasa enam hari pada bulan Syawal diibaratkan seperti shalat Rawatib sebelum dan sesudah sholat fardhu.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler