Komisi VIII: Kita Kembali kepada Kesucian

Dalam kondisi fitra diharapkan umat Islam menuliskan dengan kebaikan setelah Ramadhan

ANTARA/Aprillio Akbar
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menyapa Ketua Komisi VIII DPR Yandri Susanto (tengah) dan Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily (kiri) seusai penandatanganan dokumen Penetapan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1443 H/2022 dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/4/2022). Kementerian Agama bersama Komisi VIII DPR menyepakati Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1443 H/2022 sebesar Rp39,8 juta per orang.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Pada 1 Syawal ini, seluruh umat Islam kembali fitrah setelah satu bulan menjalani ibadah puasa Ramadhan.

"Fitri satu akar kata dengan fitrah, fitrah artinya bahwa kita kembali kepada kesucian. Setiap orang yang dilahirkan itu dilahirkan dalam kondisi yang fitrah, suci. Seperti kertas putih yang kosong, yang belum ditulis oleh apapun," ujar Ace lewat keterangan videonya, Senin (2/5/2022).
Baca Juga



Dalam kondisi yang fitrah ini, diharapkan seluruh umat Islam menuliskannya dengan kebaikan-kebaikan setelah Ramadhan usai. Hingga akhirnya, semua menjadi orang-orang yang mendapatkan kebahagiaan.

"Taqabbalallahu minna wa minkum, shiyamana wa shiyamakum, minal aidzin wal faizin. Saya mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H, semoga ibadah puasa kita dan ibadah-ibadah yang lainnya yang kita laksanakan pada bulan Ramadhan diterima oleh Allah SWT," ujar Ace.

Sebelumnya, Menteri Agama Indonesia Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan Idul Fitri 1443 H jatuh pada Senin, 2 Mei 2022. Keputusan ini diambil setelah melakukan proses hisab dan rukyat.

Pemerintah melalui Kementerian Agama disebut selalu menggunakan dua metode ini, yang menjadi bagian tidak terpisahkan, yaitu metode hisab (perhitungan) dan rukyat (melihat langsung keberadaan hilal). Dua cara tersebut bukanlah metode yang diperhadapkan atau dipertentangkan, melainkan saling melengkapi satu dan lainnya.

Dengan hasil tersebut, ia mengharapkan seluruh umat Islam di Indonesia bisa merasakan Idul Fitri secara bersama-sama. Menag juga berharap hal ini menjadi cerminan kebersamaan umat Islam dan wujud sesama anak bangsa dalam menatap masa depan bangsa dengan lebih baik bersama-sama.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler