Negara-Negara G7 Bersumpah Larang Impor Minyak Rusia
Pemimpin negara-negara G7 mengadakan pertemuan online yang diikuti oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy - Anadolu Agency
REPUBLIKA.CO.ID., ISTANBUL -- Negara-negara G7 pada Ahad (8/5/2022) bertekad melarang impor minyak Rusia sebagai sanksi terhadap perang Moskow di Ukraina.
"Kami berkomitmen menghapus secara bertahap ketergantungan pada energi Rusia, termasuk dengan menghapus atau melarang impor minyak Rusia," demikian pernyataan tertulis para pemimpin negara-negara G7 usai pertemuan online yang juga dihadiri Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky.
Tindakan presiden Rusia di Ukraina mempermalukan Rusia dan pengorbanan bersejarah rakyatnya, menurut pernyataan para pemimpin.
Bertujuan untuk mengisolasi Rusia di semua sektor ekonominya, negara-negara G7 mengatakan mereka juga akan mengambil langkah-langkah "melarang atau mencegah penyediaan layanan utama yang menjadi sandaran Rusia."
Baca juga : Gara-Gara Invasi Rusia, Misi Mars Eropa Mundur Hingga 2028
Mereka menegaskan kembali komitmen untuk melanjutkan tindakan terhadap bank-bank Rusia yang terkait dengan ekonomi global.
“Kami akan melanjutkan upaya kami melawan upaya rezim Rusia dalam menyebarkan propagandanya. Perusahaan swasta terkemuka tidak boleh memberikan pendapatan kepada rezim Rusia atau afiliasinya yang memberi makan mesin perang Rusia,” kata pernyataan itu.
“Kami akan melanjutkan dan meningkatkan kampanye melawan elit keuangan dan anggota keluarga, yang mendukung Presiden (Vladimir) Putin. Konsisten dengan otoritas nasional kami, kami akan menjatuhkan sanksi pada individu lainnya," tambahnya.
Baca juga : Ketua Komisi Uni Eropa Desak Anggota Setop Ketergantungan pada Gas Rusia
Para pemimpin G7 juga mengulangi kecaman mereka atas serangan Rusia di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, dan telah menyebabkan 3.309 warga sipil tewas dan 3.493 lainnya terluka, menurut perkiraan PBB. Jumlah korban sebenarnya dikhawatirkan jauh lebih tinggi.
Tujuh anggota (Inggris, AS, Kanada, Jepang, Jerman, Prancis dan Italia, ditambah UE) semuanya terikat oleh nilai-nilai bersama sebagai masyarakat yang terbuka, demokratis, dan berwawasan ke luar, menurut situs web G7.