Dinkes Kulon Progo Waspadai Potensi Masuknya Penyakit Hepatitis Akut
Gejala awal hepatitis biasanya berupa mata, kulit hingga air seni berwarna kuning.
REPUBLIKA.CO.ID,KULON PROGO -- Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mewaspadai potensinya masuknya hepatitis akut yang menyerang anak-anak di bawah 16 tahun supaya tidak masuk ke wilayah itu.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kulon Progo Rina Nuryatidi mengatakan hepatitis yang belum diketahui penyebabnya itu menjadi perhatian serius pemerintah. "Sampai saat ini, di Kulon Progo tidak ditemukan dan tidak ada laporan dari petugas fasilitas pelayanan kesehatan adanya gejala yang mengarah ke hepatitis. Namun, kami tetap meningkatkan kewaspadaan, baik dari masyarakat, puskesmas hingga rumah sakit, mengantisipasi bila ditemukan pasien yang mengarah atau gejala hepatitis," katanya, Kamis (12/5/2022).
Ia mengatakan langkah yang dilakukan dinas kesehatan adalah melakukan promosi kesehatan terkait gejala-gejala atau tanda-tanda awal yang patut dicurigai masyarakat mengenai hepatitis yang belum diketahui penyebabnya itu.
Gejala awal hepatitis biasanya berupa mata, kulit hingga air seni berwarna kuning serta gejala mual, diare, muntah dan demam, tapi tidak tinggi. Kemudian di fase lanjut akan terjadi kerusakan sel-sel hati dan mengakibatkan gejala kuning.
"Edukasi kepada masyarakat bila ada keluhan tersebut segera dibawa ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat agar dapat ditangani segera," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Kulon Progo Eko Damayanti mengatakan pihaknya sudah menyiapkan pelayanan kesehatan pertama, mulai dari tingkat puskesmas, klinik hingga dokter praktik. Selain itu, di faskes lanjutan di rumah sakit.
"Di faskes pertama lebih ke arah klinis dari skrining hingga riwayat kontak, seperti gejalanya demam, gangguan pencernaan, lemas dan bisa bisa diikuti gejala kuning. Kalau ada gejala-gejala itu, maka petugas kesehatan akan melakukan konfirmasi riwayat kontak, baik ke penderita penyakit serupa atau penyakit-penyakit seperti COVID-19 atau DBD," katanya.