Jalan Satu Arah di Purwokerto akan Jadi Permanen

Jalan Masjid yang mengarah ke Alun-alun Purwokerto juga akan diterapkan SSA.

ANTARA/Oky Lukmansyah
Kendaraan melintas di jalan raya Tegal-Purwokerto, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu (4/5/2022).
Rep: Idealisa Masyarafina Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Penerapan Sistem Satu Arah (SSA) untuk beberapa jalan di Purwokerto sejak pandemi Covid-19 akan diberlakukan secara permanen.


Beberapa jalan yang diterapkan Sistem Satu Arah (SSA), seperti Jalan Jenderal Soedirman Purwokerto dan Jalan Jenderal Gatot Subroto yang mengelilingi Alun-alun Purwokerto.

Kepala Dinas Perhubungan (Dinhub) Kabupaten Banyumas, Agus Nur Hadie menjelaskan bahwa sudah ada Peraturan Bupati (Perbup) untuk kedua jalan tersebut yang memungkinkan SSA akan diberlakukan akan secara permanen.

"Memang bisa diubah, tapi menurut forum lalu lintas itu dianggap masih efektif penerapan sistem satu arahnya," kata Agus, Jumat (13/5/2022).

Selain kedua jalan tersebut, Jalan Bung Karno yang merupakan jalan baru saat ini juga diterapkan sistem yang sama. Menurut Agus, SSA di jalan tersebut sifatnya hanya sementara karena menimbulkan kepadatan lalu lintas.

Bahkan ke depannya, Jalan Masjid yang mengarah ke Alun-alun Purwokerto juga akan diterapkan SSA.

"Kita sedang merencanakannya, seperti di simpang Omnia itu kan ke selatan arah Alun-alun Purwokerto sudah ditutup. Kita lakukan sosialisasi evaluasi terus- menerus dulu sebelum diterapkan secara permanen," jelasnya.

Sementara itu, Kasat Lantas Polresta Banyumas, Kompol Ari Prayitno mengatakan, perlu ada kajian lebih lanjut untuk mengubah kembali SSA di jalan-jalan perkotaan Purwokerto.

Pihaknya akan mempelajari terlebih dahulu dan berkoordinasi dengan Dishub hingga mempertimbangkan jika memang akan mengajukan perubahan atas SSA.

"Namun, kami menilai kalau dikembalikan lagi akan membingungkan masyarakat lagi. Karena banyak perubahan yang tentunya memerlukan penyesuaian dan sosialisasi," kata Kompol Ari.

Bentuk perubahan yang akan terjadi seperti pada rambu-rambu, kemudian juga rekayasa lalu lintas lainnya terutama di dalam perkotaan.

"Kalau menurut kami ini (SSA) sudah bagus dari sisi kamseltibcarlantas (Keamanan, Ketertiban, Keselamatan, Kelancaran Lalu Lintas-Red)," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler