Pasukan Israel Lanjutkan Serangan di Jenin
Pasukan Israel sedang melakukan kegiatan kontra-terorisme di pinggiran Jenin.
REPUBLIKA.CO.ID, JENIN -- Pasukan Israel melanjutkan serangan di daerah pendudukan Tepi Barat, Jenin pada Jumat (13/5/2022). Militer Israel mengatakan, pasukannya sedang melakukan kegiatan kontra-terorisme di pinggiran Jenin.
Penduduk mengatakan, pasukan Israel menembakkan proyektil ke sebuah rumah di dekat Jenin pada Jumat. Tayangan televisi Palestina menunjukkan kepulan asap hitam membumbung dari rumah. Militer Israel belum memberikan komentar atas serangan tersebut.
Brigade Jenin, sayap kelompok militan Jihad Islam Palestina, mengatakan, para pejuangnya terlibat dalam bentrokan bersenjata dengan pasukan Israel di Jenin. Seorang juru bicara mengatakan, Israel akan bertanggung jawab atas keselamatan salah satu anggotanya yang mungkin berada di rumah yang terbakar.
Israel telah meningkatkan serangan di tengah serangan mematikan, di Israel. Sejak Maret, warga Palestina dan anggota minoritas Arab Israel melakukan serangan yang menewaskan 18 orang, termasuk tiga petugas polisi dan seorang penjaga keamanan, dalam serangan di Israel dan Tepi Barat yang sebagian besar menargetkan warga sipil.
Beberapa penyerang berasal dari daerah Jenin.
Operasi penangkapan oleh Israel di Tepi Barat sering memicu bentrokan, dan telah membuat jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel atau warga sipil bersenjata sejak awal tahun menjadi sedikitnya 42 orang. Korban termasuk anggota bersenjata kelompok militan, penyerang tunggal dan bystanders atau orang-orang yang menjadi penonton di sekitar lokasi serangan.
Pada Rabu (11/5/2022), seorang jurnalis veteran Aljazirah, Shireen Abu Akleh tewas ditembak oleh pasukan Israel ketika sedang melakulan peliputan di Kota Jenin. Abu Akleh dimakamkan pada Jumat (13/5/2022).
Dilansir Aljazirah, pemakaman pada Jumat dimulai dengan prosesi dari Rumah Sakit St Louis French di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur, tempat jenazah Abu Akleh disemayamkan. Dari rumah sakit, jenazah Abu Akleh dibawa ke Gerbang Jaffa di Kota Tua Yerusalem, dan upacara pemakaman diadakan pada sore hari di Cathedral of the Annunciation of the Virgin. Abu Akleh dimakamkan di sebelah orang tuanya di Pemakaman Protestan Gunung Sion.
Ribuan orang diperkirakan akan menghadiri pemakaman Abu Akleh. Kematian perempuan berusia 51 tahun itu telah memicu kemarahan di antara orang-orang Palestina, dan meningkatkan kekhawatiran akan terjadi ketegangan di Yerusalem.
Polisi Israel menggerebek rumah keluarga Abu Akleh pada Kamis, dan mengambil secara paksa bendera Palestina dari kediamannya. Saudara laki-laki Shireen, Anton Abu Akleh, dipanggil oleh polisi Israel pada Kamis malam. Menurut laporan media Israel, polisi memperingatkan Anton bahwa, mereka akan membubarkan proses pemakaman jika terjadi eskalasi.
Pembunuhan Abu Akleh telah mengirimkan gelombang kejut ke seluruh dunia Arab. Abu Akleh terkena tembakan di kepala oleh pasukan Israel ketika sedang melakukan peliputan. Dia mengenakan rompi pelindung dengan tulisan "Press" ketika ditembak. Abu Akleh dihormati di beberapa kota Palestina mulai dari Kota Jenin di Tepi Barat utara, ke Yerusalem.
Kepala biro Aljazirah Palestina, Walid al-Omari, menggambarkan prosesi pemakaman tiga hari Abu Akleh sebagai salah satu yang terpanjang dalam sejarah Palestina. Pawai diadakan untuk Abu Akleh di Jenin pada Rabu, dan di Nablus.
Jenazah Abu Akleh kemudian dibawa ke Ramallah. Upacara peringatan untuk menghormati Abu Akleh diadakan di kompleks kepresidenan Otoritas Palestina (PA) di Ramallah pada Kamis, yang dihadiri oleh ribuan pelayat.
Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, menolak kemungkinan penyelidikan Israel atas kematian Abu Akleh. Abbas mengatakan, Palestina akan membawa kasus pembunuhan ini ke Pengadilan Kriminal Internasional.
Beberapa saksi mengatakan, pasukan Israel membunuh Abu Akleh. Sementara rekaman video menunjukkan bahwa, tembakan terus dilakukan ketika jurnalis lainnya berusaha membantu Abu Akleh.